AS Tarik Rudal Patriot, Arab Saudi Minati Iron Dome Israel?
loading...
A
A
A
Jika Saudi membeli sistem Israel, itu bisa membuka opsi lebih penuh ke negara-negara yang tercakup dalam Kesepakatan Abraham. Dalam wawancara bulan November dengan Defense News, Moshe Patel, kepala Organisasi Pertahanan Rudal Israel, mengatakan kemungkinan itu: “Karena kita memiliki musuh yang sama, mungkin kita akan memiliki kepentingan bersama. Saya pikir ada potensi untuk memperbesar kemitraan pertahanan kita di masa depan dengan negara-negara seperti UEA dan Bahrain. Saya pikir ini bisa terjadi, tentu saja di masa depan. Akan ada lebih banyak kemitraan militer. Tapi sekali lagi, tidak ada yang bisa terjadi besok. Itu adalah sesuatu yang perlu diproses selangkah demi selangkah.”
Menanggapi laporan ketertarikan Riyadh pada sistem pertahanan rezim Zionis, Departemen Luar Negeri Israel mengatakan, "Arab Saudi dan Israel adalah mitra keamanan AS yang penting. Kami merujuk Anda ke masing-masing negara untuk mengomentari rencana pengadaan pertahanan mereka.”
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memuji pemerintahan AS dari mantan Presiden Donald Trump dan Presiden saat ini Joe Biden karena membantu "memelihara" Kesepakatan Abraham.
"Pelajarannya adalah jangan mencoba memaksakan apa pun pada Israel," kata Erdan kepada koresponden senior i24NEWS, Mike Wagenheim, dalam sebuah acara PBB di New York City pada hari Senin.
Selain UEA dan Bahrain, Maroko dan Sudan juga bergabung dalam Kesepakatan Abraham.
Pada acara PBB, Erdan mengatakan: "Negara-negara moderat di Timur Tengah harus bersatu untuk mengatasi tantangan kita bersama, seperti perubahan iklim, dan membentuk aliansi regional untuk menghadapi ancaman bersama kita, pertama dan terutama, Iran," katanya.
“Aliansi semacam itu dapat berbagi intelijen tentang berbagai ancaman dan bahkan berkolaborasi dalam kemampuan pertahanan. Dapatkah Anda bayangkan sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome melindungi wilayah udara mitra baru kami di Teluk? Mungkin suatu hari bahkan Arab Saudi," katanya.
Menanggapi laporan ketertarikan Riyadh pada sistem pertahanan rezim Zionis, Departemen Luar Negeri Israel mengatakan, "Arab Saudi dan Israel adalah mitra keamanan AS yang penting. Kami merujuk Anda ke masing-masing negara untuk mengomentari rencana pengadaan pertahanan mereka.”
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memuji pemerintahan AS dari mantan Presiden Donald Trump dan Presiden saat ini Joe Biden karena membantu "memelihara" Kesepakatan Abraham.
"Pelajarannya adalah jangan mencoba memaksakan apa pun pada Israel," kata Erdan kepada koresponden senior i24NEWS, Mike Wagenheim, dalam sebuah acara PBB di New York City pada hari Senin.
Selain UEA dan Bahrain, Maroko dan Sudan juga bergabung dalam Kesepakatan Abraham.
Pada acara PBB, Erdan mengatakan: "Negara-negara moderat di Timur Tengah harus bersatu untuk mengatasi tantangan kita bersama, seperti perubahan iklim, dan membentuk aliansi regional untuk menghadapi ancaman bersama kita, pertama dan terutama, Iran," katanya.
“Aliansi semacam itu dapat berbagi intelijen tentang berbagai ancaman dan bahkan berkolaborasi dalam kemampuan pertahanan. Dapatkah Anda bayangkan sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome melindungi wilayah udara mitra baru kami di Teluk? Mungkin suatu hari bahkan Arab Saudi," katanya.
(min)