Eks Presiden Rusia: Peringatan 9/11 Saatnya Merefleksikan Kegagalan Perang Melawan Teror AS

Minggu, 12 September 2021 - 07:30 WIB
loading...
A A A
Tidak seperti kebanyakan negara, Rusia telah mempertahankan kehadiran diplomatiknya di Kabul karena memposisikan dirinya sebagai pemain kunci di masa depan Afghanistan.



Moskow telah menjangkau faksi-faksi Afghanistan, termasuk Taliban, yang sementara menyebutnya sebagai organisasi teroris, ingin melihatnya terintegrasi ke dalam komunitas internasional. Medvedev mengatakan bahwa membangun Afghanistan "harus dilakukan oleh kekuatan politik negara itu sendiri."

Medvedev juga mengatakan tujuan memerangi terorisme membutuhkan "seluruh komunitas internasional" dan mengatakan bahwa "yang paling penting adalah pendalaman kerja sama antara Rusia dan Amerika Serikat" dalam perjuangan ini.

"Namun, untuk melakukan ini, mitra kami harus melepaskan ilusi mereka tentang eksklusivitas mereka sendiri. Tidak ada negara, tidak ada aliansi tunggal yang dapat menyelesaikan masalah ini sendiri."

"Dua puluh tahun intervensi AS yang gagal di Afghanistan telah memberi kami cukup waktu untuk merenungkannya."

Komentar Medvedev menggemakan kritik dari Moskow terhadap penarikan AS dari Afghanistan. Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan AS telah mencapai "nol" di Afghanistan dalam kampanye yang kemudian dia sebut sebagai "bencana".



Departemen Luar Negeri AS menanggapi kritik tersebut, mengatakan kepada Newsweek awal bulan ini bahwa sangat disayangkan bahwa Rusia mengeksploitasi penderitaan manusia di Afghanistan untuk menembaki Amerika Serikat.

"Bukan itu yang dilakukan oleh kekuatan yang bertanggung jawab," kata Departemen Luar Negeri AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2261 seconds (0.1#10.140)