Kapal Induk Baru Korsel Berpotensi Seperti HMS Queen Elizabeth Versi Mini

Sabtu, 04 September 2021 - 15:13 WIB
loading...
A A A
Ada juga area dek tambahan di bagian paling belakang kapal untuk mengoperasikan drone kecil dan untuk menyebarkan kendaraan permukaan tak berawak, serta kapal selam cebol tak berawak.

"[Itu] dapat dilengkapi dengan pesawat tempur lepas landas dan pendaratan vertikal, helikopter untuk manuver dan serangan amfibi, dan teknologi terbaru seperti teknologi pendukung serangan mendadak, sistem transfer persenjataan udara, dan sistem tempur terintegrasi juga diterapkan," sambung pernyataan HHI.

Desain kapal, dengan pulau kembar dan jalur ski-jump, menyerupai kapal induk baru Inggris, HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales, meskipun ukurannya lebih kecil.

Hyundai mengatakan kapal rancangan mereka akan berbobot 30.000 ton, memiliki panjang 260 meter (850 kaki) dan lebar 57 meter (187 kaki).

Sebagai perbandingan, kapal kelas Queen Elizabeth di Inggris memiliki berat 65.000 ton, panjang 920 kaki dan memiliki lebar 240 kaki.

HMS Queen Elizabeth Angkatan Laut Kerajaan Inggris telah datang ke perairan Korea Selatan pada 30 Agustus untuk keterlibatan pertahanan di laut selama tiga hari di dekat Busan, sebagai bagian dari penempatan perdananya di Asia-Pasifik. Kapal itu awalnya direncanakan berlabuh di pelabuhan Busan, tetapi diubah karena tindakan pencegahan virus corona.

Sebuah desain saingan untuk kapal induk rancangan Hyundai berasal dari DSME. Kapal rancangan DSME juga menggunakan pengaturan pulau kembar tetapi tanpa jalur lepas landas ski-jump. Dek penerbangannya lebih mirip dengan kapal serbu amfibi Angkatan Laut Amerika Serikat.

Menurut pernyataan perusahaan DSME, kapal akan memiliki dek datar tanpa ski-jump, dan panjang totalnya adalah 263 meter (860 kaki). Ia juga memiliki dua elevator di sisi kanan untuk memindahkan pesawat-pesawat itu di antara dek.

DSME juga mengatakan kapal induknya akan dapat menempatkan 16 pesawat dan enam helikopter bersenjata di dek penerbangan, dengan 12 pesawat tempur ditempatkan di bawah dek untuk menciptakan ruang untuk perbaikan dan pemeliharaan.

Perusahaan itu mengatakan desainnya berfokus pada "level generasi serangan mendadak", yang mengacu pada jumlah kemungkinan lepas landas pesawat tempur dalam periode tertentu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)