Sosok Baradar Calon Pemimpin Afghanistan: Bos Taliban yang Ditakuti, Dijuluki 'Baradar si Jagal'
loading...
A
A
A
Menurut catatan pfofilnya tahun 2010 di Times of London, Baradar dikenal karena beberapa taktik paling mematikan militan Islam, termasuk menanam alat peledak improvisasi (IED) di sepanjang jalan yang akan dilalui musuh mereka, menyebut IED "bunga".
Dia telah tinggal di Pakistan di mana dia ditangkap pada tahun 2010 tetapi kemudian dibebaskan pada tahun 2018.
Baradar adalah satu-satunya pemimpin Taliban yang masih hidup yang secara pribadi ditunjuk sebagai wakil oleh mendiang komandan Taliban Mullah Mohammed Omar.
Para milisi Taliban, yang menguasai Kabul 15 Agustus, saat ini memerangi pasukan perlawanan di Lembah Panjshir, utara Kabul, yang masih setia kepada pemerintah yang digulingkan.
Sementara itu, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) yang mematikan dari Kabul awal pekan ini, pemerintahan Joe Biden telah mewanti-wanti Pakistan agar tidak membantu kelompok-kelompok teroris termasuk ISIS-K dan al-Qaeda.
Pakistan, bagaimanapun, telah meremehkan apa arti pemerintahan yang dipimpin Taliban bagi Afghanistan.
Diskusi termasuk dalam email dan kabel diplomatik AS telah diperoleh media. Dalam satu percakapan dengan seorang pejabat Departemen Luar Negeri, Duta Besar Pakistan untuk AS Asad Majeed Khan mempertanyakan laporan bahwa milisi Taliban sedang memburu musuh.
Duta Besar itu mengatakan; "Taliban tidak mencari pembalasan, dan pada kenyataannya pulang ke rumah untuk meyakinkan warga Afghanistan bahwa tidak akan ada pembalasan."
Dorongan untuk memerangi kelompok teroris di Afghanistan muncul setelah seorang pembom bunuh diri ISIS-K menewaskan 13 tentara AS dan lebih dari 170 warga Afghanistan dalam serangan di gerbang bandara Kabul seminggu yang lalu.
Dia telah tinggal di Pakistan di mana dia ditangkap pada tahun 2010 tetapi kemudian dibebaskan pada tahun 2018.
Baradar adalah satu-satunya pemimpin Taliban yang masih hidup yang secara pribadi ditunjuk sebagai wakil oleh mendiang komandan Taliban Mullah Mohammed Omar.
Para milisi Taliban, yang menguasai Kabul 15 Agustus, saat ini memerangi pasukan perlawanan di Lembah Panjshir, utara Kabul, yang masih setia kepada pemerintah yang digulingkan.
Sementara itu, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) yang mematikan dari Kabul awal pekan ini, pemerintahan Joe Biden telah mewanti-wanti Pakistan agar tidak membantu kelompok-kelompok teroris termasuk ISIS-K dan al-Qaeda.
Pakistan, bagaimanapun, telah meremehkan apa arti pemerintahan yang dipimpin Taliban bagi Afghanistan.
Diskusi termasuk dalam email dan kabel diplomatik AS telah diperoleh media. Dalam satu percakapan dengan seorang pejabat Departemen Luar Negeri, Duta Besar Pakistan untuk AS Asad Majeed Khan mempertanyakan laporan bahwa milisi Taliban sedang memburu musuh.
Duta Besar itu mengatakan; "Taliban tidak mencari pembalasan, dan pada kenyataannya pulang ke rumah untuk meyakinkan warga Afghanistan bahwa tidak akan ada pembalasan."
Dorongan untuk memerangi kelompok teroris di Afghanistan muncul setelah seorang pembom bunuh diri ISIS-K menewaskan 13 tentara AS dan lebih dari 170 warga Afghanistan dalam serangan di gerbang bandara Kabul seminggu yang lalu.