Rusia: Rencana AS Berikan Bantuan Keamanan pada Ukraina Bisa Berbahaya

Kamis, 02 September 2021 - 21:27 WIB
loading...
Rusia: Rencana AS Berikan Bantuan Keamanan pada Ukraina Bisa Berbahaya
Rusia mengatakan rencana Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina bisa berbahaya. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia mengatakan rencana Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina bisa berbahaya. Presiden AS, Joe Biden menawarkan menawarkan Kiev USD 60 juta dalam bantuan keamanan saat bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy di Washington.

Moskow mengatakan, rencana AS untuk memberikan bantuan militer ke Kiev dapat mengakibatkan tindakan tak terduga oleh Ukraina, seperti upaya untuk menyelesaikan krisis di tenggara negara itu dengan paksa.

“Kami telah memperhatikan rencana bantuan militer AS ke Ukraina,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (2/9/2021).

“Kami pikir itu mungkin menjadi alasan untuk tindakan tak terduga oleh Ukraina seperti upaya untuk menyelesaikan konflik antar-Ukraina di tenggara (negara) dengan paksa. Ini sangat berbahaya,” sambungnya.

Peskov juga menyampaikan kekhawatiran bahwa AS tidak mengatakan sepatah kata pun tentang perjanjian Minsk kepada Zelensky.

“Kami belum melihat atau mendengar rekomendasi Washington kepada Zelensky tentang implementasi perjanjian Minsk. Tidak sepatah kata pun tentang itu,” ujar Peskov.

Dia kemudian mengatakan apa yang disebut persahabatan melawan Rusia menjadi agenda utama negosiasi tingkat atas AS-Ukraina baru-baru ini. Di mana, Peskov menyebut ini adalah hal yang sangat disesalkan,

“Secara umum, kami dapat mengatakan bahwa kami tentu memperhatikan fakta bahwa masalah Rusia menjadi agenda utama negosiasi AS-Ukraina. Sayangnya, sebagian besar dalam konteks negatif,” tuturnya.

“Sederhananya, ini tentang Persahabatan Ukraina-AS melawan Rusia. Jadi, mereka tidak mempertahankan persahabatan untuk diri mereka sendiri, tetapi hanya melawan Rusia. Ini tidak menyebabkan apa-apa selain penyesalan", tukas Peskov.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)