Marahnya Jenderal Milley karena 13 Tentara AS Tewas Dibom di Kabul

Kamis, 02 September 2021 - 11:09 WIB
loading...
A A A
Beberapa tentara aktif dan veteran mempertanyakan nilai perjalanan tugas mereka di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan.



Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan pentingnya menghormati semua perspektif, karena ia menghormati jasa generasi veteran.

"Saya akan selalu bangga dengan peran yang kami mainkan dalam perang ini. Tetapi kami seharusnya tidak mengharapkan para veteran perang Afghanistan untuk setuju lebih dari kelompok Amerika lainnya," kata Austin kepada wartawan pada konferensi pers yang sama.

"Saya telah mendengar pandangan yang kuat dari banyak pihak dalam beberapa hari terakhir, dan itu penting. Itulah demokrasi. Itu Amerika."

Dalam gambar yang menyakitkan bagi anggota layanan militer AS, Taliban telah berpose untuk foto dalam beberapa hari terakhir di pangkalan militer yang dibangun oleh koalisi militer pimpinan AS. Pangkalan itu diserahkan kepada pasukan Afghanistan dan hancur bahkan sebelum militer Amerika dapat menyelesaikan penarikan dirinya dari negara itu.

Banyak tentara dan veteran juga terganggu oleh perkiraan ribuan orang Afghanistan yang berisiko yang telah ditinggalkan, termasuk beberapa yang bekerja sebagai penerjemah untuk militer AS.

Selama bertahun-tahun, 800.000 orang Amerika dikerahkan ke Afghanistan saat misi berubah dari menghukum Taliban karena melindungi al-Qaeda menjadi latihan pembangunan bangsa yang ambisius dan luas.

Sebanyak 20 persen veteran perang di Afghanistan dan Irak memiliki gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang dapat mencakup lekas marah atau ledakan kemarahan. Data itu berasal dari Departemen Urusan Veteran Amerika.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1868 seconds (0.1#10.140)