Dipecat karena Kritik Biden soal Afghanistan, Tentara AS Serukan Revolusi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorangtentara Korps Marinir Amerika Serikat (AS) yang dipecat karena video viral yang mengkritik pemerintah Presiden Joe Biden soal krisis Afghanistan telah menyerukan revolusi.
Dalam seruannya, tentara bernama Letnan Kolonel Stuart Scheller itu mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap para pemimpin Amerika.
Scheller sebelumnya mengecam penarikan pasukan AS dari Afghanistansehingga membuka jalan bagi Taliban untuk berkuasa.
Prajurit kontroversial itu melalui akun Facebook-nya pada hari Selasa (31/8/2021) mengumumkan rencananya untuk meninggalkan Korps Marinir, meski secara teknis dia sudah dibebastugaskan. Dia membagikan foto surat pengunduran dirinya—meminta mundur tanggal 11 September—yang ditujukan kepada “kepemimpinan Amerika". Surat itu diakhiri dengan seruan untuk revolusi.
"Kami rakyat mengajukan pengunduran diri kami dengan tanggal yang diminta 11 September 2021. Alasan: Hilangnya kepercayaan dan kepercayaan diri," tulis Scheller dalam posting foto surat pengunduruan dirinya.
"Kami rakyat mencari perubahan. Kami rakyat mencari kepemimpinan. Kami rakyat mencari pertanggungjawaban. Kami orang-orang akan mengambilnya. Setiap generasi membutuhkan revolusi," lanjut Scheller.
Tentara Korps Marinir itu awalnya mem-posting video di Facebook pada pekan lalu, di mana dia mengecam habis-habisan para pemimpin militer dan politik AS atas penanganan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Dalam videonya, dia mengatakan tidak ada yang bertanggung jawab atas serangkaian kesalahan tersebut.
“Saya telah berjuang selama 17 tahun. Saya bersedia membuang semuanya untuk mengatakan kepada para pemimpin senior saya: Saya menuntut pertanggungjawaban," katanya dalam video kontroversial tersebut.
Video pengakuannya yang berani itu dengan cepat menjadi viral di beberapa platform media sosial.
Dalam seruannya, tentara bernama Letnan Kolonel Stuart Scheller itu mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap para pemimpin Amerika.
Scheller sebelumnya mengecam penarikan pasukan AS dari Afghanistansehingga membuka jalan bagi Taliban untuk berkuasa.
Prajurit kontroversial itu melalui akun Facebook-nya pada hari Selasa (31/8/2021) mengumumkan rencananya untuk meninggalkan Korps Marinir, meski secara teknis dia sudah dibebastugaskan. Dia membagikan foto surat pengunduran dirinya—meminta mundur tanggal 11 September—yang ditujukan kepada “kepemimpinan Amerika". Surat itu diakhiri dengan seruan untuk revolusi.
"Kami rakyat mengajukan pengunduran diri kami dengan tanggal yang diminta 11 September 2021. Alasan: Hilangnya kepercayaan dan kepercayaan diri," tulis Scheller dalam posting foto surat pengunduruan dirinya.
"Kami rakyat mencari perubahan. Kami rakyat mencari kepemimpinan. Kami rakyat mencari pertanggungjawaban. Kami orang-orang akan mengambilnya. Setiap generasi membutuhkan revolusi," lanjut Scheller.
Tentara Korps Marinir itu awalnya mem-posting video di Facebook pada pekan lalu, di mana dia mengecam habis-habisan para pemimpin militer dan politik AS atas penanganan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Dalam videonya, dia mengatakan tidak ada yang bertanggung jawab atas serangkaian kesalahan tersebut.
“Saya telah berjuang selama 17 tahun. Saya bersedia membuang semuanya untuk mengatakan kepada para pemimpin senior saya: Saya menuntut pertanggungjawaban," katanya dalam video kontroversial tersebut.
Video pengakuannya yang berani itu dengan cepat menjadi viral di beberapa platform media sosial.