Taliban Menyeru Semua Negara Mengembalikan Misi Diplomatik ke Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Gerakan Taliban menyerukan negara-negara asing yang telah menutup kedutaan besar di negara itu setelah Taliban berkuasa agar kembali ke Kabul.
Seruan itu diungkapkan juru bicara Taliban Mohammad Naeem dalam wawancara dengan Sputnik .
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan pemindahan misi diplomatik mereka dari Afghanistan ke Qatar.
Belanda juga mengumumkan permintaan ke Qatar untuk menerima misi diplomatik mereka di Afghanistan. Jerman juga membahas masalah ini.
“Tentu saja kami mendesak. Kami telah menjamin keamanan di Kabul. Saya ingin mencatat bahwa sejak awal perubahan, tidak ada satu masalah pun dengan kedutaan mana pun. Ini menunjukkan bahwa kami menepati janji dan dapat membela negara kami," ungkap Naeem.
“Taliban ingin dapat melakukan dialog dengan negara-negara tetangga, komunitas global dan negara-negara kawasan,” papar dia.
Dunia internasional masih menunggu pelaksanaan janji-janji Taliban yang akan menerapkan kebijakan yang lebih moderat dalam pemerintahan kali ini.
Namun banyak pihak tidak yakin Taliban mampu menepati janji-janjinya. Dunia internasional masih mengkhawatirkan nasib hak-hak wanita untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan di era Taliban.
Seruan itu diungkapkan juru bicara Taliban Mohammad Naeem dalam wawancara dengan Sputnik .
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan pemindahan misi diplomatik mereka dari Afghanistan ke Qatar.
Belanda juga mengumumkan permintaan ke Qatar untuk menerima misi diplomatik mereka di Afghanistan. Jerman juga membahas masalah ini.
“Tentu saja kami mendesak. Kami telah menjamin keamanan di Kabul. Saya ingin mencatat bahwa sejak awal perubahan, tidak ada satu masalah pun dengan kedutaan mana pun. Ini menunjukkan bahwa kami menepati janji dan dapat membela negara kami," ungkap Naeem.
“Taliban ingin dapat melakukan dialog dengan negara-negara tetangga, komunitas global dan negara-negara kawasan,” papar dia.
Dunia internasional masih menunggu pelaksanaan janji-janji Taliban yang akan menerapkan kebijakan yang lebih moderat dalam pemerintahan kali ini.
Namun banyak pihak tidak yakin Taliban mampu menepati janji-janjinya. Dunia internasional masih mengkhawatirkan nasib hak-hak wanita untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan di era Taliban.
(sya)