Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras serangan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan . Puluhan orang, termasuk warga Afghanistan yang berharap bisa keluar dari negara itu, dan belasan tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangan tersebut.
"Indonesia mengutuk keras serangan teroris di dekat Bandara Kabul (26/8) yang menewaskan puluhan orang dan melukai banyak orang," kata Kementerian Luar Negeri di akun Twitternya yang dipantau Sindonews, Jumat (27/8/2021).
Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata menyerang kerumunan warga Afghanistan yang berbondong-bondong ke bandara Kabul . Pejabat Afghanistan dan AS mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika.
Sejumlah pemimpin dunia juga mengutuk serangan ini menyebutnya sebagai serangan pengecut dan tidak manusiawi. Mereka juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.
Sementara itu dalam pernyataan yang disampaikan dengan kesedihan mendalam, Presiden AS Joe Biden berjanji untuk "memburu" teroris ISIS yang berada di balik serangan bom tersebut.
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan," katanya. "Kami akan memburumu dan membuatmu membayarnya," sumpah Biden.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi setelah sebelumnya AS berserta sekutunya mengeluarkan peringatan terkait adanya potensi ancaman yang dapat mengganggu upaya evakuasi udara besar-besaran dari Afghanistan.
Selama beberapa hari terakhir, risiko serangan teror di bandara tampaknya meningkat dari jam ke jam. Ancaman yang sangat tinggi dari ISIS menyebabkan AS, bersama dengan Inggris dan Australia, memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari gerbang bandara Rabu malam waktu timur.
Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Kelompok ekstrimis ini telah melakukan serangkaian serangan brutal, terutama menargetkan minoritas Syiah di Afghanistan, termasuk serangan tahun 2020 di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul di mana mereka membunuh wanita dan bayi.
"Indonesia mengutuk keras serangan teroris di dekat Bandara Kabul (26/8) yang menewaskan puluhan orang dan melukai banyak orang," kata Kementerian Luar Negeri di akun Twitternya yang dipantau Sindonews, Jumat (27/8/2021).
Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata menyerang kerumunan warga Afghanistan yang berbondong-bondong ke bandara Kabul . Pejabat Afghanistan dan AS mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika.
Sejumlah pemimpin dunia juga mengutuk serangan ini menyebutnya sebagai serangan pengecut dan tidak manusiawi. Mereka juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.
Sementara itu dalam pernyataan yang disampaikan dengan kesedihan mendalam, Presiden AS Joe Biden berjanji untuk "memburu" teroris ISIS yang berada di balik serangan bom tersebut.
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan," katanya. "Kami akan memburumu dan membuatmu membayarnya," sumpah Biden.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi setelah sebelumnya AS berserta sekutunya mengeluarkan peringatan terkait adanya potensi ancaman yang dapat mengganggu upaya evakuasi udara besar-besaran dari Afghanistan.
Selama beberapa hari terakhir, risiko serangan teror di bandara tampaknya meningkat dari jam ke jam. Ancaman yang sangat tinggi dari ISIS menyebabkan AS, bersama dengan Inggris dan Australia, memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari gerbang bandara Rabu malam waktu timur.
Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Kelompok ekstrimis ini telah melakukan serangkaian serangan brutal, terutama menargetkan minoritas Syiah di Afghanistan, termasuk serangan tahun 2020 di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul di mana mereka membunuh wanita dan bayi.
(ian)