Terkontaminasi, Jepang Tangguhkan Penggunaan 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna

Kamis, 26 Agustus 2021 - 14:55 WIB
loading...
Terkontaminasi, Jepang Tangguhkan Penggunaan 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna
Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna karena terkontaminasi. Foto/Ilustrasi
A A A
TOKYO - Jepang menangguhkan penggunaan sekitar 1,63 juta dosis vaksin Moderna Kamis (26/8/2021) setelah kontaminasi ditemukan dalam botol yang tidak digunakan. Temuan ini meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan pasokan ketika negara itu mencoba untuk mempercepat vaksinasi di tengah lonjakan kasus COVID-19 .

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan kontaminasi dilaporkan dari beberapa situs vaksinasi.

"Beberapa dosis mungkin telah diberikan, tetapi sejauh ini tidak ada efek kesehatan yang merugikan yang dilaporkan," kata para pejabat seperti dikutip dari ABC News.

Takeda Pharmaceutical Co., pembuat obat Jepang yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin di Jepang, mengatakan pihaknya memutuskan untuk menangguhkan penggunaan dosis yang diproduksi di jalur produksi yang sama sebagai tindakan pencegahan keamanan. Pihak perusahaan meminta Moderna untuk melakukan penyelidikan darurat dan memberi tahu institusi medis serta penyelenggara untuk berhenti menggunakan vaksin yang diproduksi di Spanyol dan membagikan nomor produksi yang mungkin terpengaruh.



Masalah vaksin Moderna datang tepat ketika Jepang berjuang melawan kasus infeksi yang melonjak, dengan kasus baru setiap hari mencapai titik tertinggi baru di banyak bagian negara dan sangat membebani sistem perawatan kesehatan.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah dan Takeda sedang mendiskusikan cara untuk meminimalkan dampak temuan ini pada kemajuan vaksinasi Jepang.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk menghindari dampak pada kemajuan vaksinasi, terutama di tempat kerja dan pusat skala besar,” kata Kato.

Jepang bergantung sepenuhnya pada vaksin yang dikembangkan di luar negeri oleh Moderna, serta Pfizer dan AstraZeneca. Moderna telah hadir sejak pertengahan Juni lalu di pusat-pusat skala besar dan inokulasi tempat kerja serta telah membantu mempercepat peluncuran vaksinasi di Jepang.



Sekitar 43% populasi Jepang telah divaksinasi lengkap, dengan dosis harian sekitar 1 juta.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)