Rusia Pamer Drone Bunuh Diri Canggih 'Lancet', Ancaman Baru bagi Musuh
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia telah menyetujui desain teknis “pesawat nirawak bunuh diri” ‘Lancet’ yang dapat menghancurkan diri sendiri.
“Drone itu akan memulai pengujian pada akhir tahun,” ungkap perwakilan dari perusahaan drone Kalashnikov pada Rabu (25/8).
Senjata yang dikenal sebagai “loitering munition” atau “drone kamikaze” adalah drone dengan hulu ledak built-in yang dirancang untuk benar-benar hancur saat terkena benturan.
Salah satu keunggulan drone adalah dapat tetap berada di udara dalam waktu yang lama sambil menunggu targetnya ditemukan.
Setelah target terdeteksi, drone dapat langsung bergerak, memungkinkan waktu reaksi yang cepat.
Berbicara di forum Army 2021, yang saat ini diselenggarakan di pinggiran Moskow, perwakilan Kalashnikov mengungkapkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Drone tersebut mampu membawa hulu ledak seberat hingga tiga kilogram dan dapat bertahan di udara hingga 30 menit. Ketika target diserang, drone itu hancur total,” ungkap perwakilan Kalashnikov, dilansir kantor berita RIA Novosti.
“Drone itu akan memulai pengujian pada akhir tahun,” ungkap perwakilan dari perusahaan drone Kalashnikov pada Rabu (25/8).
Senjata yang dikenal sebagai “loitering munition” atau “drone kamikaze” adalah drone dengan hulu ledak built-in yang dirancang untuk benar-benar hancur saat terkena benturan.
Salah satu keunggulan drone adalah dapat tetap berada di udara dalam waktu yang lama sambil menunggu targetnya ditemukan.
Setelah target terdeteksi, drone dapat langsung bergerak, memungkinkan waktu reaksi yang cepat.
Berbicara di forum Army 2021, yang saat ini diselenggarakan di pinggiran Moskow, perwakilan Kalashnikov mengungkapkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Drone tersebut mampu membawa hulu ledak seberat hingga tiga kilogram dan dapat bertahan di udara hingga 30 menit. Ketika target diserang, drone itu hancur total,” ungkap perwakilan Kalashnikov, dilansir kantor berita RIA Novosti.