China Sentris, Trump Sebut WHO Gagal Atasi Pandemi Corona
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melontarkan kritikan pedas kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Trump menuduh WHO terlalu fokus kepada China dan memberikan saran yang buruk selama pandemi virus Corona.
"WHO benar-benar gagal," kata Trump dalam postingannya di Twitter.
"Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, WHO sangat China sentris. Kami membuat mereka terlihat bagus. Untungnya saya menolak saran mereka tentang menjaga perbatasan kita terbuka ke China. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang salah?" sambungnya.
Kritikan Trump itu pun ditanggapi oleh juru bicara PBB, Stephen Dujarric. Ia menolak kritik Trump terhadap lembaga yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Untuk Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) jelas bahwa WHO, di bawah kepemimpinan Dr Tedros, telah melakukan pekerjaan luar biasa terhadap pandemi COVID-19, di negara-negara pendukung dengan jutaan peralatan yang dikirim, untuk membantu negara-negara dengan pelatihan, tentang memberikan pedoman global - WHO menunjukkan kekuatan sistem kesehatan internasional,” katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).
Dujarric menambahkan bahwa WHO baru-baru ini juga melakukan "pekerjaan luar biasa" dalam menempatkan stafnya di garis depan dalam keberhasilannya memerangi Ebola di Republik Demokratik Kongo.
WHO sendiri tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pernyataan Trump.
Pada 31 Januari, WHO menyarankan semua negara untuk menjaga perbatasannya tetap terbuka di tengah wabah virus Corona di China meskipun mencatat bahwa semua negara memiliki hak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencoba melindungi warganya. Pada hari yang sama, pemerintahan Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari China.
Kaum konservatif AS semakin mengkritik WHO selama pandemi global, dengan mengatakan mereka mengandalkan data yang salah dari China tentang wabah virus Corona baru itu.
Pekan lalu, Senator Partai Republik Marco Rubio menyerukan pengunduran diri Tedros, dengan mengatakan telah mengizinkan Beijing menggunakan WHO untuk menyesatkan komunitas global.
"WHO benar-benar gagal," kata Trump dalam postingannya di Twitter.
"Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, WHO sangat China sentris. Kami membuat mereka terlihat bagus. Untungnya saya menolak saran mereka tentang menjaga perbatasan kita terbuka ke China. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang salah?" sambungnya.
Kritikan Trump itu pun ditanggapi oleh juru bicara PBB, Stephen Dujarric. Ia menolak kritik Trump terhadap lembaga yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Untuk Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) jelas bahwa WHO, di bawah kepemimpinan Dr Tedros, telah melakukan pekerjaan luar biasa terhadap pandemi COVID-19, di negara-negara pendukung dengan jutaan peralatan yang dikirim, untuk membantu negara-negara dengan pelatihan, tentang memberikan pedoman global - WHO menunjukkan kekuatan sistem kesehatan internasional,” katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).
Dujarric menambahkan bahwa WHO baru-baru ini juga melakukan "pekerjaan luar biasa" dalam menempatkan stafnya di garis depan dalam keberhasilannya memerangi Ebola di Republik Demokratik Kongo.
WHO sendiri tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pernyataan Trump.
Pada 31 Januari, WHO menyarankan semua negara untuk menjaga perbatasannya tetap terbuka di tengah wabah virus Corona di China meskipun mencatat bahwa semua negara memiliki hak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencoba melindungi warganya. Pada hari yang sama, pemerintahan Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari China.
Kaum konservatif AS semakin mengkritik WHO selama pandemi global, dengan mengatakan mereka mengandalkan data yang salah dari China tentang wabah virus Corona baru itu.
Pekan lalu, Senator Partai Republik Marco Rubio menyerukan pengunduran diri Tedros, dengan mengatakan telah mengizinkan Beijing menggunakan WHO untuk menyesatkan komunitas global.
(ian)