Kelompok Anti-Taliban: Kami Punya Ribuan Pejuang Siap Perang
loading...
A
A
A
Sekarang, wilayah tersebut masih di bawah kendali NRF yang didirikan Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan Afghanistan Ahmad Shah Massoud.
Ahmad Shah Massoud adalah seorang komandan gerilya kuat yang memimpin perlawanan terhadap Uni Soviet, dan kemudian memimpin sayap militer pemerintah Afghanistan melawan berbagai milisi saingan pada 1990-an.
Setelah Taliban menguasai Afghanistan, dia adalah komandan oposisi utama melawan kekuasaan Taliban, sampai pembunuhannya pada 2001.
Nazary mengatakan kepada program Today di Radio BBC 4 bahwa Panjshir baru-baru ini menerima pasukan perlawanan lokal dari seluruh negeri, yang telah bergabung dengan pejuang yang telah mereka latih secara lokal.
Dia mengatakan kelompok itu memiliki "ribuan pasukan siap untuk perlawanan" meskipun BBC belum secara independen memverifikasi klaim ini.
"Namun, kami lebih memilih untuk mengejar perdamaian dan negosiasi sebelum segala jenis perang dan konflik," ujar juru bicara NRF.
Tujuan akhir NRF adalah bentuk pemerintahan yang terdesentralisasi di negara ini.
"NRF percaya bahwa untuk perdamaian abadi kita harus mengatasi masalah mendasar di Afghanistan," papar dia.
"Afghanistan adalah negara yang terdiri dari berbagai etnis minoritas, tidak ada yang mayoritas. Ini negara multikultural, jadi perlu pembagian kekuasaan, kesepakatan pembagian kekuasaan di mana semua orang melihat diri mereka berkuasa," ujar dia.
“Memiliki satu kelompok yang mendominasi politik akan mengarah pada perang internal dan kelanjutan dari konflik saat ini," ungkap dia.
Ahmad Shah Massoud adalah seorang komandan gerilya kuat yang memimpin perlawanan terhadap Uni Soviet, dan kemudian memimpin sayap militer pemerintah Afghanistan melawan berbagai milisi saingan pada 1990-an.
Setelah Taliban menguasai Afghanistan, dia adalah komandan oposisi utama melawan kekuasaan Taliban, sampai pembunuhannya pada 2001.
Nazary mengatakan kepada program Today di Radio BBC 4 bahwa Panjshir baru-baru ini menerima pasukan perlawanan lokal dari seluruh negeri, yang telah bergabung dengan pejuang yang telah mereka latih secara lokal.
Dia mengatakan kelompok itu memiliki "ribuan pasukan siap untuk perlawanan" meskipun BBC belum secara independen memverifikasi klaim ini.
"Namun, kami lebih memilih untuk mengejar perdamaian dan negosiasi sebelum segala jenis perang dan konflik," ujar juru bicara NRF.
Tujuan akhir NRF adalah bentuk pemerintahan yang terdesentralisasi di negara ini.
"NRF percaya bahwa untuk perdamaian abadi kita harus mengatasi masalah mendasar di Afghanistan," papar dia.
"Afghanistan adalah negara yang terdiri dari berbagai etnis minoritas, tidak ada yang mayoritas. Ini negara multikultural, jadi perlu pembagian kekuasaan, kesepakatan pembagian kekuasaan di mana semua orang melihat diri mereka berkuasa," ujar dia.
“Memiliki satu kelompok yang mendominasi politik akan mengarah pada perang internal dan kelanjutan dari konflik saat ini," ungkap dia.