Pengikut Taliban di Facebook Meningkat Lebih dari Dua Kali Lipat
loading...
A
A
A
Ayman Aziz, seorang peneliti yang mempelajari Afghanistan dan Pakistan, mengatakan kepada New York Times bahwa pendekatan media sosial saat ini untuk memoderasi Taliban telah memungkinkan kelompok itu untuk menumbuhkan "rezim baru" secara online.
"Situasi di Afghanistan berkembang pesat," kata juru bicara Twitter kepada Business Insider.
"Kami juga menyaksikan orang-orang di negara ini menggunakan Twitter untuk mencari bantuan dan bantuan. Prioritas utama Twitter adalah menjaga orang tetap aman, dan kami tetap waspada," imbuhnya.
Pada hari Selasa, juru bicara YouTube mengatakan kepada Business Insider bahwa semua akun yang diyakini dimiliki atau dioperasikan oleh Taliban akan dihentikan dari platform, dan mengatakan ini adalah kebijakan lama.
"Situasi di Afghanistan berkembang pesat," kata juru bicara Twitter kepada Business Insider.
"Kami juga menyaksikan orang-orang di negara ini menggunakan Twitter untuk mencari bantuan dan bantuan. Prioritas utama Twitter adalah menjaga orang tetap aman, dan kami tetap waspada," imbuhnya.
Pada hari Selasa, juru bicara YouTube mengatakan kepada Business Insider bahwa semua akun yang diyakini dimiliki atau dioperasikan oleh Taliban akan dihentikan dari platform, dan mengatakan ini adalah kebijakan lama.
(ian)