Taliban Berjanji Tegakkan Hak-hak Perempuan, Gedung Putih Skeptis
loading...
A
A
A
Beberapa jam setelah konferensi pers Taliban, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Amerika Serikat tidak akan menuruti kata-kata kelompok itu tetapi akan mengawasi tindakannya dalam hal hak asasi manusia.
“Ini bukan tentang kepercayaan. Ini tentang verifikasi," kata Sullivan di Gedung Putih.
"Dan kita akan melihat apa yang akhirnya dilakukan Taliban dalam beberapa hari dan minggu ke depan," sambungnya seperti dikutip dari USA Today, Rabu (18/8/2021).
Sullivan mengatakan Amerika Serikat memiliki alat – termasuk sanksi, kecaman internasional dan isolasi – yang dapat digunakan jika perempuan di Afghanistan diperlakukan dengan buruk.
Meskipun Sullivan mengatakan bahwa hatinya tertuju pada perempuan dan gadis Afghanistan, dia berpendapat bahwa pilihannya bukanlah antara menyelamatkan atau meninggalkan mereka. Memutuskan untuk mempertahankan kekuatan militer AS di negara itu akan datang dengan biaya manusia untuk tentara Amerika.
"Ini adalah pilihan yang harus dibuat seorang presiden," ujarnya.
Amerika Serikat bekerja sama dengan Taliban, yang mengatakan mereka akan memberikan jalan yang aman ke bandara Kabul bagi warga Amerika dan orang lain yang mencoba pergi.
"Saya datang tanpa harapan," kata Sullivan tentang apakah Taliban berbeda dari tahun 2001.
"Terserah Taliban untuk menunjukkan kepada dunia siapa mereka dan bagaimana mereka berniat untuk melanjutkannya. Rekam jejaknya tidak bagus," imbuhnya.
“Ini bukan tentang kepercayaan. Ini tentang verifikasi," kata Sullivan di Gedung Putih.
"Dan kita akan melihat apa yang akhirnya dilakukan Taliban dalam beberapa hari dan minggu ke depan," sambungnya seperti dikutip dari USA Today, Rabu (18/8/2021).
Sullivan mengatakan Amerika Serikat memiliki alat – termasuk sanksi, kecaman internasional dan isolasi – yang dapat digunakan jika perempuan di Afghanistan diperlakukan dengan buruk.
Meskipun Sullivan mengatakan bahwa hatinya tertuju pada perempuan dan gadis Afghanistan, dia berpendapat bahwa pilihannya bukanlah antara menyelamatkan atau meninggalkan mereka. Memutuskan untuk mempertahankan kekuatan militer AS di negara itu akan datang dengan biaya manusia untuk tentara Amerika.
"Ini adalah pilihan yang harus dibuat seorang presiden," ujarnya.
Amerika Serikat bekerja sama dengan Taliban, yang mengatakan mereka akan memberikan jalan yang aman ke bandara Kabul bagi warga Amerika dan orang lain yang mencoba pergi.
"Saya datang tanpa harapan," kata Sullivan tentang apakah Taliban berbeda dari tahun 2001.
"Terserah Taliban untuk menunjukkan kepada dunia siapa mereka dan bagaimana mereka berniat untuk melanjutkannya. Rekam jejaknya tidak bagus," imbuhnya.