Kacaunya Bandara Kabul saat Ribuan Orang Coba Kabur dari Taliban

Senin, 16 Agustus 2021 - 08:24 WIB
loading...
Kacaunya Bandara Kabul saat Ribuan Orang Coba Kabur dari Taliban
Kekacauan terjadi di bandara internasional di Kabul saat ribuan orang mencoba melarikan diri dari Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Foto/Twitter/@S7RZ/@SaadMohseni
A A A
KABUL - Bandara internasional di Kabul dilanda kekacauan dan kemacetan lalu lintas yang parah, Minggu (15/8/2021). Itu terjadi ketika ribuan orang mencoba melarikan diri dari Taliban yang segera menguasai penuh Afghanistan .

Pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) selama 20 tahun terakhir ini telah runtuh setelah Taliban merebut banyak wilayah. Puncaknya, kelompok itu menduduki istana kepresidenan di Kabul setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara tersebut.



Sejumlah rekaman video yang beredar secara online menunjukkan jalan-kalan ibu kota penuh dengan mobil ketika orang-orang mencoba untuk mencapai rumah mereka atau ke bandara internasional. Itu merupakan pilihan terakhir yang tersisa untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Ketika kemacetan lalu lintas sipil mulai berkurang pada malam hari, kendaraan militer Taliban mulai bermunculan di jalan-jalan Kabul saat para gerilyawan menyerbu kota itu secara massal.

Kelompok ini telah mengambil alih beberapa lokasi penting, termasuk istana presiden.

Mereka yang putus asa untuk melarikan diri dari Taliban terlihat menuju bandara dengan berjalan kaki sambil mengangkut barang-barang mereka.

Sekelompok besar dari mereka yang ingin meninggalkan negara itu direkam oleh orang-orang dari pintu masuk bandara ketika beberapa tembakan terdengar. Tembakan itu diduga diletuskan pasukan keamanan bandara untuk mencegah penyerbuan.

Kantor berita Reuters, dalam laporannya yang dilansir Senin (16/8/2021), mengatakan tembakan di bandara mengakibatkan penangguhan penerbangan komersial.

Laporan itu mengutip pejabat senior militer Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya. Sejak saat itu, evakuasi hanya dilakukan melalui pesawat militer.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1889 seconds (0.1#10.140)