Dubes Afghanistan Minta AS Lancarkan Serangan Udara Terhadap Taliban
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Afghanistan untuk Amerika Serikat (AS) , Adela Raz telah mendesak Pentagon untuk mengubah pendiriannya tentang 'kelayakan' dukungan udara mendesak untuk pasukan Afghanistan . Dia juga memperingatkan bahwa warga Afghanistan siap untuk berperang "sampai menit terakhir" untuk mempertahankan negara mereka dari serangan Taliban.
Juru bicara Pentagon, John Kirby sebelumnya mengatakan bahwa itu tidak selalu “layak” untuk AS untuk memberikan dukungan udara kepada pasukan Afghanistan. Baca juga: AS Mengaku Tidak Bisa Berbuat Banyak untuk Cegah Taliban Rebut Afghanistan
“Itu layak karena Anda melakukan itu (serangan udara), Anda melakukan itu pasca 9/11 dan itu efektif. Anda menguasai seluruh negara dalam dua minggu dan saya ada di sana,” kata Raz, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (12/8/2021).
Raz memperingatkan bahwa dukungan udara AS yang tersisa "sangat terbatas" dan meminta Presiden AS, Joe Biden untuk meningkatkan bantuan, bahkan ketika pasukan darat AS dan NATO menyelesaikan penarikan pasukan. Diplomat itu mengatakan bahwa kecepatan mundurnya AS dari negaranya telah "menciptakan konsekuensi”.
Menolak kritik oleh pejabat AS, termasuk Biden, tentang rendahnya efektivitas pasukan keamanan Afghanistan melawan Taliban hingga saat ini, Raz bersikeras bahwa pasukan dan warga Afghanistan telah melakukan semua yang mereka bisa.
“Kami telah berjuang untuk diri kami sendiri dan untuk perdamaian dan keamanan seluruh dunia. Ini lebih merupakan masalah keamanan yang canggih daripada orang Afghanistan yang berjuang untuk membela negara mereka. Itu yang kami lakukan dan kami akan melakukannya hingga menit terakhir,” ujarnya.
Dia juga meminta AS dan sekutunya untuk menerapkan kembali sanksi, termasuk larangan bepergian, pada lebih banyak pemimpin Taliban dan mengindikasikan selalu ada “harapan” untuk negosiasi dengan kelompok itu.
“Kita juga harus berhati-hati agar tidak menempatkan semua telur kita dalam satu keranjang dengan asumsi bahwa akan ada solusi politik di tengah kurangnya minat dari Taliban untuk bernegosiasi,” ucapnya.
“Saya pikir untuk setiap Afghanistan [itu sulit], karena kami tidak menganjurkan perang. Tapi ada saatnya kita harus membela diri,” tegasnya.
Juru bicara Pentagon, John Kirby sebelumnya mengatakan bahwa itu tidak selalu “layak” untuk AS untuk memberikan dukungan udara kepada pasukan Afghanistan. Baca juga: AS Mengaku Tidak Bisa Berbuat Banyak untuk Cegah Taliban Rebut Afghanistan
“Itu layak karena Anda melakukan itu (serangan udara), Anda melakukan itu pasca 9/11 dan itu efektif. Anda menguasai seluruh negara dalam dua minggu dan saya ada di sana,” kata Raz, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (12/8/2021).
Raz memperingatkan bahwa dukungan udara AS yang tersisa "sangat terbatas" dan meminta Presiden AS, Joe Biden untuk meningkatkan bantuan, bahkan ketika pasukan darat AS dan NATO menyelesaikan penarikan pasukan. Diplomat itu mengatakan bahwa kecepatan mundurnya AS dari negaranya telah "menciptakan konsekuensi”.
Menolak kritik oleh pejabat AS, termasuk Biden, tentang rendahnya efektivitas pasukan keamanan Afghanistan melawan Taliban hingga saat ini, Raz bersikeras bahwa pasukan dan warga Afghanistan telah melakukan semua yang mereka bisa.
“Kami telah berjuang untuk diri kami sendiri dan untuk perdamaian dan keamanan seluruh dunia. Ini lebih merupakan masalah keamanan yang canggih daripada orang Afghanistan yang berjuang untuk membela negara mereka. Itu yang kami lakukan dan kami akan melakukannya hingga menit terakhir,” ujarnya.
Dia juga meminta AS dan sekutunya untuk menerapkan kembali sanksi, termasuk larangan bepergian, pada lebih banyak pemimpin Taliban dan mengindikasikan selalu ada “harapan” untuk negosiasi dengan kelompok itu.
“Kita juga harus berhati-hati agar tidak menempatkan semua telur kita dalam satu keranjang dengan asumsi bahwa akan ada solusi politik di tengah kurangnya minat dari Taliban untuk bernegosiasi,” ucapnya.
“Saya pikir untuk setiap Afghanistan [itu sulit], karena kami tidak menganjurkan perang. Tapi ada saatnya kita harus membela diri,” tegasnya.
(ian)