Oknum Perawat di Jerman Ganti Isi Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam
loading...
A
A
A
BERLIN - Pihak berwenang di Jerman utara telah mengimbau ribuan orang untuk kembali melakukan vaksinasi Covid-19. Imbauan ini datang setelah penyelidikan menemukan bahwa perawat Palang Merah mungkin telah menyuntik mereka dengan larutan garam.
Perawat itu diduga menyuntikkan larutan garam ke lengan orang-orang di pusat vaksinasi di Friesland, sebuah distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara, pada awal musim semi.
Hingga 86 ribu penduduk, termasuk orang tua dan mereka yang tergolong berisiko tinggi mungkin telah disuntik dengan larutan garam itu, alih-alih vaksin Covid-19.
"Saya benar-benar terkejut denganlaporan ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan Friesland, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/8/2021).
Meskipun larutan garam tidak berbahaya, tapi kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada bulan Maret dan Apri, di mana kejadian itu berlangsung, adalah orang tua, dan yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Perawat itu belum disebutkan namanya dan penyelidikan polisi sedang berlangsung. “Motif petugas kesehatan tidak jelas, tetapi dia memiliki pandangan skeptis tentang vaksin di posting media sosial,” kata penyelidik polisi, Peter Beer.
Perawat itu diduga menyuntikkan larutan garam ke lengan orang-orang di pusat vaksinasi di Friesland, sebuah distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara, pada awal musim semi.
Hingga 86 ribu penduduk, termasuk orang tua dan mereka yang tergolong berisiko tinggi mungkin telah disuntik dengan larutan garam itu, alih-alih vaksin Covid-19.
"Saya benar-benar terkejut denganlaporan ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan Friesland, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/8/2021).
Meskipun larutan garam tidak berbahaya, tapi kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada bulan Maret dan Apri, di mana kejadian itu berlangsung, adalah orang tua, dan yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Perawat itu belum disebutkan namanya dan penyelidikan polisi sedang berlangsung. “Motif petugas kesehatan tidak jelas, tetapi dia memiliki pandangan skeptis tentang vaksin di posting media sosial,” kata penyelidik polisi, Peter Beer.
(ian)