Hadang Penyebaran Varian Delta, Filipina Buka Sentra Vaksinasi 24 Jam Penuh

Rabu, 11 Agustus 2021 - 20:24 WIB
loading...
Hadang Penyebaran Varian...
Pusat-pusat vaksinasi di seluruh ibu kota Filipina, Manila, berusaha mempercepat tingkat inokulasi, termasuk dengan tetap buka 24 jam. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Pusat-pusat vaksinasi di seluruh ibu kota Filipina , Manila, berusaha mempercepat tingkat inokulasi, termasuk dengan tetap buka 24 jam. Langkah ini dilakukan untuk membantu memerangi peningkatan tajam dalam infeksi Covid-19, yang dipicu oleh varian Delta.

Dengan lebih dari 10 persen dari 110 juta orang di negara itu telah divaksinasi penuh, jutaan tetap rentan terhadap infeksi di tengah upaya untuk memvaksinasi setidaknya 70 juta orang sebelum pergantian tahun.

Pergerakan di metro Manila, sebuah urban sprawl dari 16 kota yang berpenduduk 13 juta orang, telah dibatasi untuk mencoba menahan varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India.

Salvador Camacho, seorang warga Manila berusia 71 tahun mengatakan dia tetap memutuskan untuk melakukan vaksinasi ketika slot dibuka untuk janji temu malam di salah satu hub 24 jam, meski dirinya khawatir akan efek samping vaksin.

"Saya tidak benar-benar ingin disuntik, karena saya memiliki banyak penyakit, tetapi akhir-akhir ini saya melihat banyak orang yang lebih tua dari saya mendapatkan vaksinasi,” ucapnya.

“Anak dan istri saya mengatakan kepada saya untuk melakukan vaksinasi karena kita tidak pernah tahu kapan saya akan terinfeksi,” sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).

Joan Carbonell, yang bekerja sebagai pengawas di pusat vaksinasi Manila, mengatakan keputusan beberapa pusat untuk tetap buka hingga malam, atau bahkan tidak pernah tutup, adalah untuk membatasi kerumunan di pagi hari, karena orang-orang berebut untuk mendapatkan suntikan.

Pekan lalu, ribuan orang mengantri di luar pusat vaksinasi Manila setelah desas-desus menyebar bahwa orang tidak akan dapat meninggalkan rumah mereka jika mereka tidak mendapatkan suntikan.

Filipina telah melaporkan lebih dari 1,67 juta infeksi dan 29 ribu kematian sejauh ini selama pandemi. Tetapi jumlah tes positif telah meningkat, mendorong lonjakan kasus dan rawat inap.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)