Media AS: Kim Jong-un dalam Bahaya Besar usai Operasi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS) melaporkan kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berada dalam bahaya besar usai menjalani operasi. Namun, Korea Selatan menyebut laporan itu rumor dan tidak perlu dikonfirmasi.
Media Amerika yang membuat laporan itu adalah CNN yang mengutip sumber pemerintah AS secara anonim.
"AS sedang memantau intelijen, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam bahaya besar setelah operasi, menurut seorang pejabat AS dengan pengetahuan langsung," kata Kepala Koresponden Keamanan Nasional CNN, Jim Sciutto, Senin (20/4/2020) malam waktu Washington.
Laporan itu juga dipicu oleh pemberitaan Daily NK, media yang berbasis di Seoul. Media itu melaporkan bahwa Kim Jong-un menjalani prosedur bedah kardiovaskular pada 12 April dan diyakini memulihkan diri di sebuah resor di pantai timur negaranya.
Beberapa media Barat termasuk Bloomberg, The Washington Times dan lainnya ikut melansir pemberitaan Daily NK. Sementara beberapa media menarik kesimpulan yang jauh tentang kondisi Kim, termasuk ada yang menyebut bahwa diktator muda Korut itu diduga berada di ranjang kematiannya.
Chad O'Carroll, pendiri Korea Risk Group dan tokoh terkemuka di antara pengamat Korea Utara, melaporkan bahwa ada beberapa teori yang bertentangan tentang apa yang mungkin terjadi dengan Kim.
Laporan-laporan itu sangat berbeda sifatnya, masing-masing menyebutkan masalah kesehatan yang berbeda yang sedang dihadapi Kim Jong-un. Salah satu desas-desus mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara sedang pulih dari operasi jantung, sementara yang lain mengklaim dia telah berjuang melawan penyakit otak yang tidak ditentukan dan saat ini dalam keadaan koma. Teori terbaru, menurut O'Carroll, adalah bahwa Kim pulih dari masalah pergelangan kaki.
Sementara itu, sumber pemerintah Korea Selatan yang dikutip Yonhap, menganggap laporan CNN hanya rumor."Seoul tidak melihat tanda-tanda tidak biasa berkenaan dengan kesehatan Kim, mencatat bahwa pemimpin Korea Utara itu keluar dan di depan umum sampai beberapa hari terakhir," kata sumber pemerintah tersebut.
Laporan CNN juga telah dibantah oleh Beijing. Seorang pejabat dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/4/2020), mengatakan bahwa kehidupan pemimpin Korea Utara itu tidak berada dalam bahaya. Pejabat itu juga menyangkal bahwa Kim Jong-un sakit parah.
Media Amerika yang membuat laporan itu adalah CNN yang mengutip sumber pemerintah AS secara anonim.
"AS sedang memantau intelijen, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam bahaya besar setelah operasi, menurut seorang pejabat AS dengan pengetahuan langsung," kata Kepala Koresponden Keamanan Nasional CNN, Jim Sciutto, Senin (20/4/2020) malam waktu Washington.
Laporan itu juga dipicu oleh pemberitaan Daily NK, media yang berbasis di Seoul. Media itu melaporkan bahwa Kim Jong-un menjalani prosedur bedah kardiovaskular pada 12 April dan diyakini memulihkan diri di sebuah resor di pantai timur negaranya.
Beberapa media Barat termasuk Bloomberg, The Washington Times dan lainnya ikut melansir pemberitaan Daily NK. Sementara beberapa media menarik kesimpulan yang jauh tentang kondisi Kim, termasuk ada yang menyebut bahwa diktator muda Korut itu diduga berada di ranjang kematiannya.
Chad O'Carroll, pendiri Korea Risk Group dan tokoh terkemuka di antara pengamat Korea Utara, melaporkan bahwa ada beberapa teori yang bertentangan tentang apa yang mungkin terjadi dengan Kim.
Laporan-laporan itu sangat berbeda sifatnya, masing-masing menyebutkan masalah kesehatan yang berbeda yang sedang dihadapi Kim Jong-un. Salah satu desas-desus mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara sedang pulih dari operasi jantung, sementara yang lain mengklaim dia telah berjuang melawan penyakit otak yang tidak ditentukan dan saat ini dalam keadaan koma. Teori terbaru, menurut O'Carroll, adalah bahwa Kim pulih dari masalah pergelangan kaki.
Sementara itu, sumber pemerintah Korea Selatan yang dikutip Yonhap, menganggap laporan CNN hanya rumor."Seoul tidak melihat tanda-tanda tidak biasa berkenaan dengan kesehatan Kim, mencatat bahwa pemimpin Korea Utara itu keluar dan di depan umum sampai beberapa hari terakhir," kata sumber pemerintah tersebut.
Laporan CNN juga telah dibantah oleh Beijing. Seorang pejabat dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/4/2020), mengatakan bahwa kehidupan pemimpin Korea Utara itu tidak berada dalam bahaya. Pejabat itu juga menyangkal bahwa Kim Jong-un sakit parah.
(min)