Akibat Kekurangan Pekerja, Selandia Baru ‘Terpaksa’ Buka Perbatasan

Senin, 09 Agustus 2021 - 21:36 WIB
loading...
Akibat Kekurangan Pekerja, Selandia Baru ‘Terpaksa’ Buka Perbatasan
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern akan mengungkap rencana untuk membuka kembali perbatasan negara itu. Foto/REUTERS
A A A
WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern akan mengungkap rencanauntuk membuka kembali perbatasan negara itu. Langkah ini diambil setelah adanya tekanan dari bisnis dan sektor publik yang menghadapi kekurangan pekerja yang dikhawatirkan para pembuat kebijakan akan memicu inflasi.

Ardern mendapat pujian global karena sukses meredam penyebaran Covid-19 melalui strategi eliminasi, memberlakukan penguncian keras dan menutup perbatasan Selandia Baru.

Namun, taktik itu sekarang membebani ekonomi yang sangat bergantung pada tenaga kerja asing, yang menyebabkan biaya lebih tinggi dan output lebih rendah.

Sektor susu, hortikultura, perumahan, layanan, kesehatan dan sektor publik yang lebih luas semuanya melaporkan kekurangan staf yang akut, dan meminta pemerintah untuk segera mencabut blokade perbatasan.

Tekanan terlihat ketika sekitar 1.500 bidan rumah sakit mengundurkan diri, dengan alasan terlalu banyak bekerja karena kekurangan tenaga yang kritis. Lebih dari 30 ribu perawat akan mogok pada akhir bulan ini untuk kedua kalinya sejak Juni, mencari gaji dan kondisi kerja lebih baik di tengah kekurangan staf.

"Kami mengandalkan perawat berkualifikasi internasional untuk memenuhi kebutuhan staf kami, tetapi dengan penutupan perbatasan, kami tidak mendapatkan apa pun," kata manajer layanan industri Organisasi Perawat Selandia Baru, Glenda Alexander.

“Perawat kelelahan, mereka sendiri sakit dan terus-menerus khawatir bahwa mereka akan membuat kesalahan yang dapat mempengaruhi pasien mereka,” sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (9/8/2021).

Sektor perhotelan juga mengalami hal yang sama. Sekitar 2.000 restoran menghentikan layanan dan mematikan lampu pada bulan lalu sebagai bagian dari kampanye untuk menarik perhatian pemerintah pada kekurangan koki dan tenaga kerja terampil lainnya.

Ardern telah mengindikasikan dia akan tetap berhati-hati ketika dia menguraikan rencana enam bulan pemerintahnya untuk kesehatan masyarakat dan kontrol perbatasan.

"Setiap perubahan pengaturan perbatasan akan dipertimbangkan secara hati-hati secara bertahap, berdasarkan risiko. Kami telah datang terlalu jauh dan mendapatkan terlalu banyak kebebasan untuk terburu-buru pada langkah berikutnya dan mundur,” ucap Ardern.

Peta jalan terbaru yang akan diluncurkan didasarkan pada temuan laporan oleh para ahli termasuk ahli epidemiologi berjudul "Menghubungkan kembali warga Selandia Baru ke Dunia”.

Namun, dunia bisnis Selandia Baru mendesak rencana untuk memasukkan dimulainya kembali impor tenaga kerja, lebih cepat daripada nanti.

Tingkat pengangguran negara itu sendiri saat ini berada pada tingkat sebelum Covid-19, dengan lebih banyak pekerjaan daripada pekerja terampil. Tingkat underutilisation, ukuran berapa banyak orang yang bekerja kurang dari yang mereka inginkan, berada pada rekor terendah.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)