Berseteru, Presiden Brazil Sebut Hakim Agung 'Anak Pelacur'

Sabtu, 07 Agustus 2021 - 12:02 WIB
loading...
A A A
Awal pekan ini Mahkamah Agung menyetujui penyelidikan atas tuduhan tidak berdasar presiden tentang penipuan atau kecurangan pemilih.

Pada hari Kamis, dalam kemunduran terburuk Bolsonaro di Kongres sejak menjabat pada 2019, sebuah komite majelis rendah memilih untuk mengesampingkan amandemen konstitusi yang telah dia dorong yang akan mengadopsi surat suara yang dicetak.

Ketua Parlemen; Arthur Lira, mengatakan bahwa dia akan memasukkan amandemen kontroversial ke pleno meskipun komite kalah. Dia menjelaskan keputusan tersebut mengatakan bahwa resolusi cepat lebih disukai karena ketegangan politik atas masalah ini menghambat agenda legislatif negara.

Proposal itu tidak diharapkan untuk membersihkan majelis rendah di mana amandemen konstitusi membutuhkan tiga perlima suara.

Sebelumnya, Ketua Senat Rodrigo Pacheco mengkritik Bolsonaro atas serangannya terhadap Mahkamah Agung dan menawarkan untuk menengahi, dengan mengatakan penghinaan presiden terhadap Barroso tidak dapat diterima.

Pacheco mengatakan Bolsonaro harus menghormati hasil pemilu tahun depan bahkan jika dia gagal mengubah sistem pemungutan suara elektronik—yang menurut presiden tanpa dasar rentan terhadap gangguan.

“Setiap ancaman, betapapun kecilnya, terhadap demokrasi ini akan segera ditolak oleh Senat,” kata Pacheco dalam wawancara dengan stasiun televisi GloboNews.

Ketua Senat mengatakan siapa pun yang menganjurkan kemunduran demokrasi atau penangguhan pemilu tahun depan akan dilihat sebagai "musuh bangsa."

“Saya pikir mayoritas di Kongres saat ini ingin mempertahankan sistem pemungutan suara elektronik,” katanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/8/2021).
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)