Keluarga Lesbian Rusia Kabur ke Spanyol setelah Diancam Dibunuh

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 08:58 WIB
loading...
Keluarga Lesbian Rusia...
Iklan produk makanan organik di Rusia menampilkan keluarga lesbian. Keluarga itu kini melarikan diri ke Spanyol setelah diancam dibunuh. Foto/VkusVill
A A A
BARCELONA - Sebuah keluarga lesbian Rusia yang tampil dalam iklan makanan kesehatan yang kontroversial mengatakan mereka telah meninggalkan negaranya setelah menderita pelecehan online dan ancaman pembunuhan. Mereka mengonfirmasi telah berada di Spanyol.

Sang Ibu, Yuma, mengatakan di Instagram; "Kami aman, kami istirahat".



Keluarga tersebut menjadi sasaran kampanye kebencian setelah muncul dalam iklan untuk jaringan toko kelontong VkusVill. Perusahaan tersebut kemudian meminta maaf dan mengganti foto iklannya dengan salah satu keluarga heteroseksual.

Putri Yuma, Mila, menulis dalam sebuah postingan online bahwa mereka sekarang berada di Barcelona.

Baik Yuma dan putri sulungnya Alina berada dalam hubungan sesama jenis.

"Sekarang saya dan keluarga saya benar-benar harus menetap di Barcelona, ini bukan masa yang mudah bagi kami dan kami membutuhkan teman," kata Mila.

Postingan Yuma menunjukkan dirinya dan anggota keluarga tampak bahagia di taman dengan pohon palem, dan mengibarkan bendera LGBT warna pelangi.

Yuma berterima kasih kepada pengikut media sosialnya yang telah mendukung keluarganya, dan mengatakan melarikan diri dari kampanye kebencian Rusia telah membuat mereka terguncang.

"Ini adalah cobaan berat bagi kami semua, kami semua dalam kondisi psikologis yang rapuh," katanya.

Sebuah posting kemudian menunjukkan mereka berada di stasiun metro di Barcelona, dengan keterangan Yuma menjelaskan bahwa mereka harus meninggalkan Rusia agar putrinya bisa menikahi pacar sesama jenisnya. Yuma menyuarakan rasa sakitnya sendiri karena ditolak oleh orangtuanya karena dirinya lesbian.

"Di Rusia, hak dasar kita untuk memiliki keluarga ditolak. Tidak peduli siapa kita, kita semua harus memiliki hak itu!"

Bulan lalu VkusVill meminta maaf setelah iklan aslinya, yang menampilkan keluarga sesama jenis, telah memicu reaksi keras di media sosial.

"Ada artikel di sini yang melukai perasaan banyak pelanggan, staf, mitra, dan pemasok kami," kata perusahaan ritel makanan kesehatan organik itu.

Sebuah undang-undang tahun 2013 di Rusia—yang secara luas dikecam di Barat—melarang segala promosi nilai dan gaya hidup gay kepada anak di bawah umur.

Homofobia tersebar luas di Rusia, di mana banyak pendukung Presiden Vladimir Putin dan Gereja Ortodoks Rusia mengidentifikasi aktivis LGBT+ dengan nilai-nilai liberal Barat, yang dianggap bertentangan dengan tradisi Rusia.



Dalam sebuah wawancara YouTube, direkam sebelum keberangkatan mereka, keluarga tersebut menggambarkan kampanye kebencian yang ditujukan kepada mereka. Mereka berbicara dengan YouTuber Karen Shainyan, yang membahas masalah LGBT di salurannya.

"Saya baru saja dipukul kembali oleh komentar untuk cucu saya, di mana beberapa orang menulis bahwa mereka ingin memerkosanya, membunuhnya, menusuk seorang anak yang hanya duduk dan tersenyum di foto," kata Yuma.

"Saya paling takut pada [nasib] cucu perempuan saya."

Dia mengatakan mereka telah mengalami serangan homofobia sebelumnya, termasuk yang menargetkan festival film internasional LGBT "Bok o Bok (Berdampingan)" di Rusia.

"Di Moskow itu neraka, ada penyergapan, beberapa bahan kimia dilemparkan ke relawan kami," katanya, merujuk pada festival film tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
10 Alasan Rusia Tidak...
10 Alasan Rusia Tidak Mungkin Kalah Melawan Ukraina
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
Ternyata Ini Alasan...
Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Nafa Urbach Cerita Pernah...
Nafa Urbach Cerita Pernah Diselingkuhi Pasangan Lebih dari 100 Kali
Situasi Terkini Jalur...
Situasi Terkini Jalur Gentong Tasikmalaya di Hari Terakhir Cuti Bersama
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
Berita Terkini
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
48 menit yang lalu
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
1 jam yang lalu
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
2 jam yang lalu
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Berhasil Dibunuh Hamas
3 jam yang lalu
10 Alasan Rusia Tidak...
10 Alasan Rusia Tidak Mungkin Kalah Melawan Ukraina
3 jam yang lalu
90% Permukiman Warga...
90% Permukiman Warga Palestina di Rafah Dihancurkan Israel
4 jam yang lalu
Infografis
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved