Pegang Teguh Fatwa Khamenei, Presiden Raisi Haramkan Iran Miliki Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
"Semakin lama ini berlangsung, keuntungan bagi keamanan nasional kita yang akan diperoleh dengan saling mengembalikan kepatuhan akan mulai berkurang oleh kemajuan yang dapat dibuat Iran sementara belenggu saat ini dihapus dari program nuklirnya," kata Price. "Jadi kami memperhatikan hal itu dan itulah mengapa kami mendesak pemerintah baru Iran untuk kembali berdiplomasi."
"Jika Presiden Raisi sungguh-sungguh dalam tekadnya untuk melihat sanksi dicabut, ya, itulah yang ada di atas meja di Wina," imbuh diplomat Amerika tersebut.
Di lain pihak, Israel, yang secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir semi-rahasia sendiri, telah menentang segala upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir itu.
Sehari sebelum mengeluarkan peringatan eksplisitnya kepada Iran, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan pada pengarahan bersama Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid kepada para duta besar asing bahwa Teheran telah melanggar perjanjian nuklir. "Dan hanya 10 minggu lagi untuk memperoleh bahan-bahan tingkat senjata yang diperlukan untuk senjata nuklir," katanya.
"Sekarang adalah waktunya untuk perbuatan, kata-kata tidak cukup," kata Gantz.
"Sudah waktunya untuk melakukan tindakan diplomatik, ekonomi, dan bahkan militer, jika tidak, serangan akan berlanjut."
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
"Jika Presiden Raisi sungguh-sungguh dalam tekadnya untuk melihat sanksi dicabut, ya, itulah yang ada di atas meja di Wina," imbuh diplomat Amerika tersebut.
Di lain pihak, Israel, yang secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir semi-rahasia sendiri, telah menentang segala upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir itu.
Sehari sebelum mengeluarkan peringatan eksplisitnya kepada Iran, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan pada pengarahan bersama Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid kepada para duta besar asing bahwa Teheran telah melanggar perjanjian nuklir. "Dan hanya 10 minggu lagi untuk memperoleh bahan-bahan tingkat senjata yang diperlukan untuk senjata nuklir," katanya.
"Sekarang adalah waktunya untuk perbuatan, kata-kata tidak cukup," kata Gantz.
"Sudah waktunya untuk melakukan tindakan diplomatik, ekonomi, dan bahkan militer, jika tidak, serangan akan berlanjut."
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)