Diminta WHO Tunda Vaksinasi Dosis Ketiga, Ini Kata AS

Kamis, 05 Agustus 2021 - 20:37 WIB
loading...
Diminta WHO Tunda Vaksinasi...
Amerika Serikat (AS) menolak seruan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga, atau dosis penguat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menolak seruan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga, atau penguat.Washington mengatakan itu menghadirkan "pilihan yang salah."

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, pemerintahan Joe Biden yakin dapat memberikan suntikan penguat jika direkomendasikan oleh otoritas kesehatan domestik sambil melanjutkan upayanya untuk mendistribusikan vaksin di seluruh dunia.

Psaki merujuk pada Food and Drug Administration (FDA), yang saat ini sedang meninjau vaksin COVID-19 untuk menentukan apakah harus memperbarui panduannya tentang suntikan atau memberikan otorisasi penuh.

"Kami percaya kami bisa melakukan keduanya dan kami tidak perlu membuat pilihan itu," kata Psaki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (5/8/2021).

"Kami akan memiliki pasokan yang cukup untuk memastikan bahwa jika FDA memutuskan bahwa booster direkomendasikan untuk sebagian populasi, untuk menyediakannya juga,” sambungnya.

Sebelumnya diwartakan, Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus menyerukan dunia untuk menunda pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19, setidaknya hingga akhir September mendatang. WHO mengatakan, hal ini dilakukan untuk memungkinkan setidaknya 10 persen populasi global mendapatkan vaksinasi.

"WHO menyerukan moratorium booster hingga setidaknya akhir September, untuk memungkinkan setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara divaksinasi," kataTedros.

“Untuk mewujudkannya, kami membutuhkan kerja sama semua orang, terutama segelintir negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin global,” ujarnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)