Korban Banjir China Naik Tiga Kali Lipat, Wabah COVID Persulit Penanganan

Selasa, 03 Agustus 2021 - 14:13 WIB
loading...
A A A
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Dewan Negara China mengatakan sedang membentuk tim untuk menyelidiki dan mengevaluasi banjir dan korban tewas.

"Tim akan meninjau jika ada kelalaian dalam tugas dan akan meminta pertanggungjawaban mereka sesuai dengan hukum dan peraturan," kata pernyataan itu.

Banjir juga melanda kota-kota kecil dan desa-desa, dengan sungai-sungai meluap melampaui tingkat peringatan dan banyak waduk meluap, mempengaruhi ratusan ribu orang, menurut media yang dikelola pemerintah. Tingkat keparahan banjir diabadikan oleh banyak video yang dibagikan di media sosial China, yang menunjukkan orang-orang dan mobil hanyut dalam arus deras.



Wabah virus Corona baaru telah menambah tantangan yang dihadapi Zhengzhou saat kota itu berjuang untuk pulih dari banjir yang menghancurkan.

Hingga Senin, Zhengzhou telah melaporkan 13 kasus bergejala yang ditularkan secara lokal, dan 50 kasus tanpa gejala, yang dihitung secara terpisah, menurut kantor berita pemerintah Xinhua.

Sebagian besar kasus terkait dengan wabah di rumah sakit, di mana petugas kebersihan, staf medis, dan pasien termasuk di antara mereka yang terinfeksi. Hanya beberapa dari kasus yang dikonfirmasi di Zhengzhou tidak memiliki keterkaitan dengan rumah sakit - tetapi mereka tinggal di dekatnya atau telah melakukan perjalanan di sekitar rumah sakit, menurut media yang dikelola pemerintah Global Times.

Pengurutan genom telah mengkonfirmasi bahwa kasus Zhengzhou terinfeksi dengan varian Delta yang sangat menular. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pekan lalu telah memperingatkan bahwa varian Delta dapat menyebar semudah cacar air, bahkan di antara mereka yang telah divaksinasi sepenuhnya.



Ketika pihak berwenang melanjutkan upaya pembersihan, pencarian dan penyelamatan, serta penyelidikan terhadap banjir, mereka sekarang juga harus meluncurkan upaya pengujian massal untuk semua penduduk, menurut Global Times.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)