Adik Kim Jong-un Peringatkan Korsel Tak Gelar Latgab dengan AS
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Kim Yo Jong, adik dari pemimpin Korea Utara (Korut) , Kim Jong-un, memperingatkan Korea Selatan (Korsel) untuk tidak melakukan latihan gabungan dengan Amerika Serikat (AS) . Yo Jong menyebut hal ini akan merusak tekad kedua Korea untuk membangun kembali hubungan.
Komentarnya datang pada saat Korut dan Korsel sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.
Sementara itu, di waktu bersamaan, Washington dan Seoul tengah mematangkan rencana untuk mengadakan latihan militer bersama. Latihan militer itu direncanakan berlangsung pada akhir Agustus.
"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korsel melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Yo Jong, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/8/2021).
Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua negara tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik”.
Kedua Korea, yang secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata, pada awal pekan lalu memutuskan menghubungkan kembali hotline yang terputus pada Juni tahun lalu.
“Akan "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa pertemuan tingkat tinggi sudah dekat,” tukasnya.
Komentarnya datang pada saat Korut dan Korsel sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.
Sementara itu, di waktu bersamaan, Washington dan Seoul tengah mematangkan rencana untuk mengadakan latihan militer bersama. Latihan militer itu direncanakan berlangsung pada akhir Agustus.
"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korsel melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Yo Jong, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/8/2021).
Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua negara tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik”.
Kedua Korea, yang secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata, pada awal pekan lalu memutuskan menghubungkan kembali hotline yang terputus pada Juni tahun lalu.
“Akan "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa pertemuan tingkat tinggi sudah dekat,” tukasnya.
(ian)