Perang Dingin Baru Telah Dimulai, Rusia-China Sukses Kalahkan Barat

Minggu, 01 Agustus 2021 - 16:36 WIB
loading...
Perang Dingin Baru Telah...
Eks penasihat Presiden Vladimir Putin menilai Rusia dan China telah mengalahkan AS dan Barat dalam Perang Dingin baru. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Uni Soviet mungkin telah kalah dalam Perang Dingin pertama, tetapi Rusia unggul dalam pertandingan ulang dengan Amerika Serikat (AS) dan, kali ini, memiliki setiap peluang untuk menjadi yang teratas. Hal itu diungkapkan salah satu sarjana terkenal Moskow, Sergey Karaganov.

Berbicara kepada surat kabar Rusia Argumenty I Fakty, akademisi ini berpendapat bahwa Moskow sekarang jauh lebih kuat daripada selama periode Soviet akhir, dan Barat telah melemah dibanding pada waktu itu.

Karaganov telah menjadi salah satu ahli teori kebijakan luar negeri Rusia selama beberapa dekade, dan juga telah menjadi penasihat Presiden Vladimir Putin di masa lalu. Saat ini ia adalah kepala fakultas Ekonomi Dunia dan Urusan Internasional di Sekolah Tinggi Ekonomi (HSE), sebuah universitas bergengsi di Moskow.

Dia juga terkenal dengan 'doktrin Karaganov', yang menyatakan bahwa Moskow harus bertindak sebagai pembela hak asasi manusia bagi etnis Rusia yang tinggal di luar negeri.

“Ada beberapa faktor yang memungkinkan kita berbicara tentang peluang bagus untuk sukses,” jelasnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Kremlin: Biden Salah Besar Sebut Rusia Hanya Miliki Nuklir dan Minyak

Pertama, ia mengklaim, selama Perang Dingin, Uni Soviet prihatin dengan musuh di lebih dari satu front. Sekarang, dengan Beijing di pihak Moskow, Rusia dapat memanfaatkan China sebagai sumber daya strategis, lanjutnya. Kedua, negara ini jauh lebih makmur daripada tahun-tahun terakhir Uni Soviet. Dan yang paling penting, Barat secara signifikan kurang kuat daripada di masa lalu.

“Tetapi, untuk menang bahkan melawan Barat yang melemah tetapi masih kuat, kita perlu mengejar kebijakan yang tepat, baik di dalam maupun di luar negeri,” Karaganov memperingatkan.

Dia juga menunjuk pada “beban” Uni Soviet yang tidak berlaku untuk Rusia, seperti apa yang dia gambarkan sebagai kebutuhan Moskow untuk memberi makan separuh dunia meskipun kekurangan pangan lokal, sebagai keuntungan dalam situasi saat ini. Dia melihat kurangnya negara klien yang bergantung sebagai keuntungan dalam situasi Rusia saat ini.

“Georgia menerima uang per kapita paling banyak di Uni Soviet, dan Ukraina menerima uang paling banyak secara absolut,” jelasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Johann Zarco Juara MotoGP...
Johann Zarco Juara MotoGP Prancis 2025, Ukir Sejarah dan Putus Dominasi Ducati
Hal yang Perlu Diperhatikan...
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Beli Vespa Matic Bekas
Wanita Ini Ajukan Gugatan...
Wanita Ini Ajukan Gugatan Cerai Gara-gara Perintah ChatGPT
Berita Terkini
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved