Perang Dingin Baru Telah Dimulai, Rusia-China Sukses Kalahkan Barat

Minggu, 01 Agustus 2021 - 16:36 WIB
loading...
A A A
“Bukan kebetulan bahwa, dengan hilangnya subsidi ini, semuanya menjadi lebih miskin secara dramatis,” ulasnya.



Ketika berbicara tentang China, Karaganov menjuluki hubungan itu sebagai "semi-aliansi," mencatat bahwa itu terjadi karena kegagalan geostrategis Barat. Namun, ilmuwan politik itu memperingatkan agar tidak menjual kedaulatan negara ke Beijing, mengulangi kesalahan persahabatan dekat Eropa dengan Washington di masa lalu.

Karaganov terkenal karena pendapatnya yang baik tentang hubungan antara Rusia dan China, dan telah mendorong hubungan yang lebih dekat antara Beijing dan Moskow.

“Mengetahui sejarah Rusia dan psikologi rakyat dan kelas politik kami, saya pikir kami tidak akan menjual kedaulatan kami kepada siapa pun,” tambahnya.

“Saya juga berharap kebijaksanaan kelas politik China. Jika saya orang China, saya tidak akan pernah melakukan apa pun terhadap Rusia,” ucapnya.

Selain itu, kata Karaganov, China bukan satu-satunya mitra dekat Rusia. Moskow kini memiliki hubungan persahabatan dengan sebagian besar negara Arab, Iran, India, dan bahkan dengan beberapa negara Uni Eropa, seperti Hongaria dan Austria.



“Kami melihat daerah aliran sungai. Kami akan mencari tahu siapa yang akan menjadi bagian dari 'Amerika Raya' – seperti AS dan Eropa Barat Laut – dan siapa yang akan berada di pihak 'Eurasia Raya,'” cetusnya.

“Pertanyaan besarnya adalah di mana Jerman akan berakhir,” ia menyimpulkan, mengacu pada kekuatan dominan NATO yang telah memulai proyek Nord Stream 2 yang kontroversial dengan Rusia, meskipun ada keberatan keras dari sekutu NATO dan Washington.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)