Kemlu Cari Informasi Soal Kondisi WNI di Alaska Pasca Gempa Besar

Kamis, 29 Juli 2021 - 23:21 WIB
loading...
Kemlu Cari Informasi...
Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan sedang mencari informasi mengenai kondisi WNI di Alaska pasca terjadinya gempa besar yang melanda wilayah itu. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia sedang mencari informasi mengenai kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Alaska pasca terjadinya gempa besar yang melanda wilayah itu. Negara bagian Amerika Serikat (AS) diguncang gempa besar berkekuatan 8,2 skala Richter.

Menurut data USGS, gempa itu adalah yang terbesar ketujuh dalam sejarah AS, terikat dengan gempa Alaska lainnya dari tahun 1938. Ini juga merupakan gempa terbesar di Amerika Utara sejak gempa Alaska berkekuatan 8,7 pada tahun 1965.

Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha jumlah WNI di Alaska yang tercatat di Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) San Francisco sebanyak 61 orang.

"Saat ini KJRI masih berkoordinasi dg otoritas setempat dan simpul masyarakat di Alaska mengenai WNI terdampak," ucapnya, melalui pesan singkat kepada awak media pada Kamis (29/7/2021).

Sementara itu, sebelumnya peringatan tsunami untuk Alaska dan seluruh wilayah Pasifik AS telah dicabut.

Dave Snider, koordinator peringatan tsunami Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS (NTWC) menuturkan setelah pemantauan selama beberapa waktu, disimpulkan bahwa ancaman tsunami yang signifikan di Alaska, California, Oregon dan Washington di AS, dan provinsi British Columbia di Kanada sangat kecil terjadi.

"Mungkin ada beberapa kerusakan kecil di beberapa tempat (di Alaska), tetapi tsunami yang signifikan dan kerusakan yang signifikan dari sesuatu seperti itu tidak diperkirakan," kata Snider.

Walaupun gempa bumi dangkal di dekat daerah berpenduduk bisa berbahaya, dalam hal ini gempa dangkal tidak terlalu menimbulkan ancaman karena biasanya tidak menimbulkan tsunami besar.

"Itu benar-benar beruntung dalam hal ini, karena 8.2 benar-benar cukup kuat untuk membuat gelombang yang cukup besar," tambah Snider.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Meninggal di Usia 88...
Meninggal di Usia 88 Tahun, Paus Fransiskus Dikenal Sebagai Pembela Pengungsi dan Penyeru Perdamaian
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
Paus Fransiskus Wafat,...
Paus Fransiskus Wafat, Dunia Olahraga Italia Hentikan Sementara Kompetisi
Tegas! Polda Metro Jaya...
Tegas! Polda Metro Jaya Ultimatum 4 Buronan Pembakaran Mobil Polisi di Depok Segera Serahkan Diri
Berita Terkini
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
50 menit yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
3 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
4 jam yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
5 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved