Ketua Parlemen Bentuk Front Nasional Lawan Keputusan Presiden Tunisia
loading...
A
A
A
TUNIS - Ketua Parlemen Tunisia , Rached Ghannouchi, mengumumkan partainya Ennahda sedang berusaha membentuk front nasional untuk melawan keputusan yang diambil Presiden Kais Saied.
“Partai kami bekerja untuk membentuk front nasional menghadapi keputusan menangguhkan parlemen, memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi dan pejabat terkemuka lainnya, dan mengendalikan jalur demokrasi yang rapuh di tengah krisis yang sedang berlangsung di negara ini,” tutur Ghannouchi, dikutip The Associated Press (AP).
Ghannouchi mengatakan kepada AP selama panggilan video bahwa tujuan dari langkah ini adalah memberikan tekanan pada presiden untuk menuntut "kembali ke sistem demokrasi."
Pemimpin Ennahda sebelumnya menegaskan tindakan presiden Tunisia tersebut merupakan kudeta.
Ghannouchi menegaskan, dia dan beberapa pejabat yang ditunjuk telah meminta presiden menarik pernyataannya dan mempertahankan sistem demokrasi negara itu.
Pada Minggu malam, Presiden Tunisia Kais Saied menggunakan Pasal 80 konstitusi untuk memberhentikan Perdana Menteri Mechichi, membekukan sistem kerja para menteri, dan mengangkat dirinya sebagai kepala eksekutif hingga pembentukan pemerintahan baru.
Langkah ini terjadi setelah protes keras pecah di beberapa kota Tunisia yang mengkritik penanganan pemerintah terhadap ekonomi dan virus corona.
“Partai kami bekerja untuk membentuk front nasional menghadapi keputusan menangguhkan parlemen, memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi dan pejabat terkemuka lainnya, dan mengendalikan jalur demokrasi yang rapuh di tengah krisis yang sedang berlangsung di negara ini,” tutur Ghannouchi, dikutip The Associated Press (AP).
Ghannouchi mengatakan kepada AP selama panggilan video bahwa tujuan dari langkah ini adalah memberikan tekanan pada presiden untuk menuntut "kembali ke sistem demokrasi."
Pemimpin Ennahda sebelumnya menegaskan tindakan presiden Tunisia tersebut merupakan kudeta.
Ghannouchi menegaskan, dia dan beberapa pejabat yang ditunjuk telah meminta presiden menarik pernyataannya dan mempertahankan sistem demokrasi negara itu.
Pada Minggu malam, Presiden Tunisia Kais Saied menggunakan Pasal 80 konstitusi untuk memberhentikan Perdana Menteri Mechichi, membekukan sistem kerja para menteri, dan mengangkat dirinya sebagai kepala eksekutif hingga pembentukan pemerintahan baru.
Langkah ini terjadi setelah protes keras pecah di beberapa kota Tunisia yang mengkritik penanganan pemerintah terhadap ekonomi dan virus corona.
(sya)