Ledek ICC, Duterte Sebut Perang Narkoba Filipina Masih Jauh dari Selesai

Selasa, 27 Juli 2021 - 14:05 WIB
loading...
Ledek ICC, Duterte Sebut...
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Presiden Rodrigo Duterte mengatakan perang melawan narkoba di Filipina masih jauh dari selesai meski sudah berlangsung lima tahun dan menewaskan ribuan orang. Komentar itu sebagai ledekan terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berniat menyelidiki dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dari perang narkoba tersebut.

Duterte, dalam pidato kenegaraan terakhirnya, membela kampanye perang narkoba-nya, dengan mengatakan kampanye itu telah menurunkan kejahatan dan meningkatkan perdamaian dan ketertiban.



“Kami masih memiliki jalan panjang dalam perjuangan kami melawan proliferasi narkoba,” kata Duterte dalam pidatonya yang hampir tiga jam, yang sebenarnya diharapkan akan fokus pada pandemi COVID-19.

Duterte, 76, tidak memenuhi syarat untuk dipilih kembali sebagai presiden, tetapi telah mengisyaratkan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Isyarat itu dilihat oleh para kritikus sebagai upaya "pintu belakang"-nya untuk kembali berkuasa.

Sebelum Duterte pidato, ratusan aktivis turun ke jalan di Manila meskipun ada ancaman varian Delta yang lebih menular dari virus corona, membawa spanduk yang mengkritik catatan hak asasi manusia (HAM) Duterte dan penanganannya terhadap krisis COVID-19.

Bulan lalu, jaksa ICC meminta lampu hijau untuk meluncurkan penyelidikan formal atas pembunuhan dalam perang narkoba, dengan mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan bisa saja dilakukan.

Duterte, yang telah menantang ICC untuk mengadilinya, mengejek pengadilan itu lagi, dengan mengatakan dia tidak pernah menyangkal bahwa dia akan membunuh orang yang akan menghancurkan negaranya.

“Saya tidak pernah menyangkal, dan ICC dapat merekamnya: mereka yang menghancurkan negara saya, saya akan membunuhnya. Dan mereka yang menghancurkan orang-orang muda di negara kita, saya akan membunuh Anda. Saya benar-benar akan menghabisi Anda, karena saya mencintai negara saya," paparnya.

Kelompok HAM menuduh Duterte menghasut kekerasan mematikan dan mengatakan polisi telah membunuh tersangka narkoba yang tidak bersenjata dan menggelar operasi tempat kejadian perkara dalam skala besar. Polisi menyangkal hal itu dan Duterte menegaskan polisi berada di bawah perintah untuk membunuh hanya untuk membela diri.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Horor! Pria Ini Masuk...
Horor! Pria Ini Masuk Kandang Buaya Raksasa untuk Selfie, Mengiranya Patung
Profil Jonathan Malaya,...
Profil Jonathan Malaya, Wakil Direktur Keamanan Filipina yang Usir Kapal Monster China dari Pulau Sandy Ca
Profil China Coast Guard,...
Profil China Coast Guard, Kapal Monster China yang Muncul di dekat Pulau Sandy Cay Filipina
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
Di Mana Pulau Sandy...
Di Mana Pulau Sandy Cay yang Diklaim China dan Filipina sebagai Wilayahnya?
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Trump Copot Penasihat...
Trump Copot Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz Setelah Bocornya Grup Obrolan Signal
Rekomendasi
Heboh Aturan Baru AFC,...
Heboh Aturan Baru AFC, Regulasi Ini Bikin Timnas Indonesia Rugi di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Young Lex dan Eriska...
Young Lex dan Eriska Nakesya Cerai
Hari Kelima Pencarian,...
Hari Kelima Pencarian, Potongan Kaki Korban Diterkam Buaya Ditemukan 2,3 Km dari TKP
Berita Terkini
Jet-jet Tempur Israel...
Jet-jet Tempur Israel Bombardir Damaskus Dekat Istana Presiden Suriah
1 jam yang lalu
Putin Tunjukkan Apartemen...
Putin Tunjukkan Apartemen Mewah untuk Pertama Kalinya, Ada Gereja Pribadi Berlapis Emas
1 jam yang lalu
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
2 jam yang lalu
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Ini Respons Hamas
3 jam yang lalu
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
4 jam yang lalu
Bos Pentagon Ancam Iran...
Bos Pentagon Ancam Iran usai Serangan Houthi Bikin Jet F/A-18 AS Tenggelam di Laut Merah
4 jam yang lalu
Infografis
Setekah Perang Sengit,...
Setekah Perang Sengit, Rusia Akhirnya Rebut New York dari Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved