Protes Meluas ke Teheran, Demonstran Kecam Pemimpin Tertinggi Iran

Senin, 26 Juli 2021 - 23:01 WIB
loading...
Protes Meluas ke Teheran, Demonstran Kecam Pemimpin Tertinggi Iran
Pengunjuk rasa terus meluas ke Teheran, Iran. Foto/al arabiya
A A A
TEHERAN - Protes yang dipicu krisis air di Iran meluas ke ibu kota Teheran pada Senin (26/7) sesuai video yang dibagikan secara online.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang para penguasa Iran.



“Para ulama jelas tersesat,” teriak para pengunjuk rasa dalam satu video, merujuk pada para ulama yang berkuasa di Iran.



Video lain menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan “matilah diktator,” nyanyian yang digunakan secara teratur dalam demonstrasi anti-pemerintah di Iran melawan otoritas tertinggi negara itu, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.



Para pengunjuk rasa juga menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan luar negeri Iran.



Mereka meneriakkan dalam satu video, "Bukan untuk Gaza maupun Lebanon, saya mengorbankan hidup saya untuk Iran." Teriakan itu mengacu pada dukungan Teheran untuk kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Protes yang dipicu krisis air telah berlangsung di Iran sejak 15 Juli. Unjuk rasa terus meluas ke berbagai wilayah dan tampaknya sudah bermuatan politik.

Protes awalnya terkonsentrasi di daerah mayoritas Arab di provinsi Khuzestan barat daya yang kaya minyak, yang merupakan rumah bagi etnis Arab yang telah lama mengeluhkan diskriminasi di Iran.

Meski demikian, demonstrasi telah menyebar ke lebih banyak kota di Khuzestan, serta ke bagian lain negara itu.

Pada Sabtu, pengunjuk rasa turun ke jalan di Tabriz, ibu kota provinsi barat laut provinsi Azerbaijan Timur.

Mereka menyatakan dukungan bagi pengunjuk rasa di Khuzestan, menurut aktivis dan rekaman yang beredar di media sosial.

Protes solidaritas dengan Khuzestan juga pecah pada Kamis malam di provinsi tetangga barat Lorestan.

Demonstran di kota Lorestan, Aligudarz, meneriakkan slogan-slogan menentang Khamenei, seperti terlihat dalam video yang dibagikan di media sosial.

Iran sejauh ini telah mengkonfirmasi kematian lima orang, termasuk seorang petugas polisi, dalam kekerasan yang terkait dengan protes.

Para pejabat Iran menyalahkan “perusuh” yang tidak dikenal atas kematian tersebut.

Aktivis menolak narasi oleh pemerintah dan mempertahankan kematian itu disebabkan pasukan keamanan yang menembaki pengunjuk rasa.

Pejabat Iran, yang biasanya menggunakan istilah "perusuh" untuk merujuk pada pengunjuk rasa, telah menyalahkan para demonstran atas kematian di masa lalu.

HRANA mengatakan telah dapat mengidentifikasi 10 orang tewas dan 102 orang ditahan sehubungan dengan protes di Khuzestan.

Amnesty International mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan delapan pengunjuk rasa dan warga sekitar di Khuzestan sejak protes meletus di provinsi itu pada 15 Juli.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)