Taliban dalam 'Status Pertahanan' selama Libur Idul Adha Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban mengatakan mereka akan berjuang hanya untuk membela diri selama hari raya Idul Adha. Meski demikian, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata resmi.
Para gerilyawan melancarkan serangan besar-besaran di Afghanistan, merebut wilayah, menguasai penyeberangan perbatasan dan mengepung kota-kota, saat pasukan asing ditarik keluar.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami dalam status pertahanan selama Idul Adha," ungkap seorang juru bicara Taliban, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Idul Adha adalah salah satu festival terbesar dalam kalender Muslim di penjuru dunia. Di Afghanistan, perayaan Idul Adha dimulai Senin dan akan berlangsung hingga Jumat.
Untuk hari raya Islam sebelumnya, Taliban telah mengumumkan jeda pertempuran dengan pasukan pemerintah, menawarkan jeda singkat kepada warga Afghanistan untuk mengunjungi keluarga dengan relatif aman.
Tetapi Taliban dikritik karena menggunakan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka dan memasok para pejuang sehingga memungkinkan mereka menyerang pasukan keamanan Afghanistan begitu gencatan senjata berakhir.
Komentar Taliban muncul sehari setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dalam pidatonya bahwa, “Taliban telah membuktikan mereka tidak memiliki keinginan dan niat untuk perdamaian.”
Para gerilyawan melancarkan serangan besar-besaran di Afghanistan, merebut wilayah, menguasai penyeberangan perbatasan dan mengepung kota-kota, saat pasukan asing ditarik keluar.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami dalam status pertahanan selama Idul Adha," ungkap seorang juru bicara Taliban, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Idul Adha adalah salah satu festival terbesar dalam kalender Muslim di penjuru dunia. Di Afghanistan, perayaan Idul Adha dimulai Senin dan akan berlangsung hingga Jumat.
Untuk hari raya Islam sebelumnya, Taliban telah mengumumkan jeda pertempuran dengan pasukan pemerintah, menawarkan jeda singkat kepada warga Afghanistan untuk mengunjungi keluarga dengan relatif aman.
Tetapi Taliban dikritik karena menggunakan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka dan memasok para pejuang sehingga memungkinkan mereka menyerang pasukan keamanan Afghanistan begitu gencatan senjata berakhir.
Komentar Taliban muncul sehari setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dalam pidatonya bahwa, “Taliban telah membuktikan mereka tidak memiliki keinginan dan niat untuk perdamaian.”