Waswas Lahirnya Varian Baru COVID-19 dari Pesta Kelab Malam di Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Orang-orang Inggris pada hari Senin merayakan pencabutan lockdown terkait COVID-19 dan pelonggaran pembatasan lainnya dengan berpesta di kelab-kelab malam. Pakar kesehatan takut pesta untuk merayakan apa yang disebut "Hari Kebebasan" itu akan melahirkan varian baru dari COVID-19.
Pemerintah mencabut lockdown mulai Senin (19/7/2021) meski kasus infeksi harian pada pekan lalu melonjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
“Saya benar-benar gembira,” kata Lorna Feeney, warga Inggris yang sedang merayakan di Bar Fibre, sebuah kelab malam di Leeds, kepada Associated Press (AP).
“Inilah hidup saya, jiwa saya—saya suka menari. Ini mengikat saya. Ini luar biasa. Ini membuat saya merasa sangat baik.”
Mulai tengah malam pada 19 Juli, undang-undang di Inggris yang mewajibkan masker untuk dikenakan di toko-toko dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya telah berakhir, bersama dengan batasan kapasitas di bar dan restoran, dan aturan yang membatasi jumlah orang yang dapat bersosialisasi bersama.
Di sebuah kelab malam di London, Kevin Ally mengatakan kepada AP; "Senang bisa kembali di lantai dansa." Dia tidak khawatir tertular atau menyebarkan COVID-19.
"Tidak ada kekhawatiran," katanya. “Satu-satunya kekhawatiran adalah mengapa kami tidak berada di sini selama satu setengah tahun. Sudah sangat lama sejak kami keluar. Senang bisa kembali, dan kami di sini untuk menari.”
Tetapi pejabat kesehatan memperingatkan pesta pora tanpa perawatan dan masker dapat memperburuk kasus COVID-19 yang sudah meningkat.
Kasus infeksi harian baru mencapai 50.000 per hari minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Januari ketika varian Delta yang sangat menular menyebar.
Pemerintah mencabut lockdown mulai Senin (19/7/2021) meski kasus infeksi harian pada pekan lalu melonjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
“Saya benar-benar gembira,” kata Lorna Feeney, warga Inggris yang sedang merayakan di Bar Fibre, sebuah kelab malam di Leeds, kepada Associated Press (AP).
“Inilah hidup saya, jiwa saya—saya suka menari. Ini mengikat saya. Ini luar biasa. Ini membuat saya merasa sangat baik.”
Mulai tengah malam pada 19 Juli, undang-undang di Inggris yang mewajibkan masker untuk dikenakan di toko-toko dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya telah berakhir, bersama dengan batasan kapasitas di bar dan restoran, dan aturan yang membatasi jumlah orang yang dapat bersosialisasi bersama.
Di sebuah kelab malam di London, Kevin Ally mengatakan kepada AP; "Senang bisa kembali di lantai dansa." Dia tidak khawatir tertular atau menyebarkan COVID-19.
"Tidak ada kekhawatiran," katanya. “Satu-satunya kekhawatiran adalah mengapa kami tidak berada di sini selama satu setengah tahun. Sudah sangat lama sejak kami keluar. Senang bisa kembali, dan kami di sini untuk menari.”
Tetapi pejabat kesehatan memperingatkan pesta pora tanpa perawatan dan masker dapat memperburuk kasus COVID-19 yang sudah meningkat.
Kasus infeksi harian baru mencapai 50.000 per hari minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Januari ketika varian Delta yang sangat menular menyebar.