Muncul Besok, Jet Tempur Siluman Checkmate Rusia Pesaing F-35 AS Bikin Penasaran
loading...
A
A
A
Selain itu, gambar-gambar yang telah bermunculan di media sosial menunjukkan pesawat itu seperti memiliki saluran masuk udara untuk mesin di bawah badan pesawat depan.
Fakta bahwa Checkmate adalah pesawat tempur bermesin tunggal telah memunculkan teori bahwa itu adalah kontra terhadap proyek F-35 yang dipimpin AS. F-35 adalah proyek pengadaan pertahanan tunggal terbesar dalam sejarah AS, dengan Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir AS diperkirakan akan membeli lebih dari 1.700 unit pesawat tersebut.
F-35 juga diekspor ke sebagian besar sekutu utama AS; Australia, Inggris, Israel, Korea Selatan, dan Jepang. Singapura juga ikut membelinya.
Sensor infra-merah pada pesawat itu tampak mirip dengan Electro-Optical Targeting System (EOTS) dari F-35 AS.
Dipasang di bawah badan pesawat F-35, EOTS memiliki fungsi forward-looking infrared (FLIR) dan infrared search-and-track (IRST). IRST dimaksudkan untuk mendeteksi pesawat, helikopter, dan target lain di udara berdasarkan tanda panasnya, sedangkan FLIR dimaksudkan untuk mendeteksi target di permukaan, berdasarkan tanda panasnya. EOTS juga memiliki sistem penargetan laser untuk memandu bom yang dipandu laser.
Tidak seperti radar, EOTS adalah sensor "pasif" yang tidak memperingatkan musuh untuk terdeteksi dan karenanya merupakan aset bagi pesawat siluman.
Rusia telah menggunakan sistem IRST pada pesawat tempurnya selama beberapa dekade, tetapi belum jelas seberapa canggih sistem yang ditunjukkan oleh Rostec untuk pesawat tempur Checkmate.
Menariknya, gambar Rostec dari sensor infra-merah menunjukkan kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Type 45, sebagai target. Awal bulan ini, Rusia telah mengeklaim bahwa mereka telah menjatuhkan bom di dekat HMS Defender, sebuah kapal perusak Type 45, yang melintas di lepas pantai Crimea.
Fakta bahwa Checkmate adalah pesawat tempur bermesin tunggal telah memunculkan teori bahwa itu adalah kontra terhadap proyek F-35 yang dipimpin AS. F-35 adalah proyek pengadaan pertahanan tunggal terbesar dalam sejarah AS, dengan Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir AS diperkirakan akan membeli lebih dari 1.700 unit pesawat tersebut.
F-35 juga diekspor ke sebagian besar sekutu utama AS; Australia, Inggris, Israel, Korea Selatan, dan Jepang. Singapura juga ikut membelinya.
Sensor infra-merah pada pesawat itu tampak mirip dengan Electro-Optical Targeting System (EOTS) dari F-35 AS.
Dipasang di bawah badan pesawat F-35, EOTS memiliki fungsi forward-looking infrared (FLIR) dan infrared search-and-track (IRST). IRST dimaksudkan untuk mendeteksi pesawat, helikopter, dan target lain di udara berdasarkan tanda panasnya, sedangkan FLIR dimaksudkan untuk mendeteksi target di permukaan, berdasarkan tanda panasnya. EOTS juga memiliki sistem penargetan laser untuk memandu bom yang dipandu laser.
Tidak seperti radar, EOTS adalah sensor "pasif" yang tidak memperingatkan musuh untuk terdeteksi dan karenanya merupakan aset bagi pesawat siluman.
Rusia telah menggunakan sistem IRST pada pesawat tempurnya selama beberapa dekade, tetapi belum jelas seberapa canggih sistem yang ditunjukkan oleh Rostec untuk pesawat tempur Checkmate.
Menariknya, gambar Rostec dari sensor infra-merah menunjukkan kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Type 45, sebagai target. Awal bulan ini, Rusia telah mengeklaim bahwa mereka telah menjatuhkan bom di dekat HMS Defender, sebuah kapal perusak Type 45, yang melintas di lepas pantai Crimea.
(min)