NASA Ajak Blue Origin dan GE Kembangkan Pesawat Antariksa Tenaga Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Energi nuklir telah kehilangan sejumlah pendukung di Bumi, namun langit adalah batasnya jika nuklir digunakan di antariksa.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memanfaatkan keahlian dari perusahaan luar angkasa Blue Origin milik Jeff Bezos, General Electric Hitachi Nuclear Energy, dan perusahaan lain untuk mengembangkan pesawat antariksa bertenaga nuklir yang dapat melakukan perjalanan lebih cepat dan lebih jauh.
Dengan pesawat antariksa tenaga nuklir itu, maka perjalanan ke planet Mars dan sekitarnya menjadi lebih cepat dibandingkan dengan roket saat ini.
“NASA dan Departemen Energi AS memberikan tiga kontrak senilai USD5 juta untuk menghasilkan konsep desain reaktor yang dapat digunakan untuk mengangkut orang dan kargo ke Mars atau mendorong misi ilmiah ke luar tata surya,” ungkap pernyataan NASA.
Kontraktor pertahanan Lockheed Martin Corp dan Aerojet Rocketdyne Holdings Inc, serta pembuat drone General Atomics dan BWX Technologies Inc, yang membuat komponen dan bahan bakar nuklir, termasuk di antara perusahaan yang terlibat dalam upaya tersebut.
“Kontrak desain ini merupakan langkah penting menuju perangkat keras reaktor nyata yang suatu hari nanti dapat mendorong misi baru dan penemuan menarik,” papar Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.
“Sistem propulsi nuklir lebih efisien daripada roket berbasis kimia standar, yang berarti mereka menjanjikan untuk melakukan perjalanan lebih cepat untuk misi yang lebih ambisius, lebih jauh ke luar angkasa,” ungkap pernyataan National Aeronautics and Space Administration.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memanfaatkan keahlian dari perusahaan luar angkasa Blue Origin milik Jeff Bezos, General Electric Hitachi Nuclear Energy, dan perusahaan lain untuk mengembangkan pesawat antariksa bertenaga nuklir yang dapat melakukan perjalanan lebih cepat dan lebih jauh.
Dengan pesawat antariksa tenaga nuklir itu, maka perjalanan ke planet Mars dan sekitarnya menjadi lebih cepat dibandingkan dengan roket saat ini.
“NASA dan Departemen Energi AS memberikan tiga kontrak senilai USD5 juta untuk menghasilkan konsep desain reaktor yang dapat digunakan untuk mengangkut orang dan kargo ke Mars atau mendorong misi ilmiah ke luar tata surya,” ungkap pernyataan NASA.
Kontraktor pertahanan Lockheed Martin Corp dan Aerojet Rocketdyne Holdings Inc, serta pembuat drone General Atomics dan BWX Technologies Inc, yang membuat komponen dan bahan bakar nuklir, termasuk di antara perusahaan yang terlibat dalam upaya tersebut.
“Kontrak desain ini merupakan langkah penting menuju perangkat keras reaktor nyata yang suatu hari nanti dapat mendorong misi baru dan penemuan menarik,” papar Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.
“Sistem propulsi nuklir lebih efisien daripada roket berbasis kimia standar, yang berarti mereka menjanjikan untuk melakukan perjalanan lebih cepat untuk misi yang lebih ambisius, lebih jauh ke luar angkasa,” ungkap pernyataan National Aeronautics and Space Administration.