Bertemu di Qatar, Delegasi Afghanistan dan Taliban Akan Gelar Pembicaraan Damai

Rabu, 14 Juli 2021 - 04:38 WIB
loading...
A A A
Karzai meminta pemerintah untuk memanfaatkan momen ini dan terus maju menuju perdamaian.

"Saya ingin meminta pemerintah Afghanistan untuk tidak melewatkan kesempatan untuk perdamaian, melakukan yang terbaik untuk membuat perdamaian dan menciptakan pemerintahan nasional melalui perdamaian," kata Karzai.

"Saya ingin mengatakan di kedua sisi bahwa Anda adalah pemilik tanah ini, duduk satu sama lain dan berdamai," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Rabu (14/7/2021).

Dia mengungkapkan harapan bahwa suatu hari Afghanistan akan memiliki seorang wanita sebagai presiden.

“Negara ini memiliki segalanya, pemuda, orang-orang terpelajar. Saya menyerukan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan negara Anda, tetap di sini. Anda harus percaya pada negara Anda, perdamaian akan datang," imbaunya.

“Saya mengajak perempuan untuk terus bekerja di kantor dan melanjutkan pendidikan. Saya berharap saatnya tiba bahwa seorang wanita akan menjadi presiden Afghanistan,” harapnya.

Desakan Karzai datang saat Prancis mendesak warganya untuk meninggalkan Afghanistan dan mengumumkan akan mengatur penerbangan khusus pada Sabtu untuk mengevakuasi mereka dari Kabul. Tidak ada indikasi Kedutaan Besar Prancis akan ditutup.

Australia telah menutup kedutaannya. Sementara AS telah berhemat, ia mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi dan mengumumkan bagian visanya telah dibuka kembali setelah ditutup sementara karena wabah COVID-19.

Meski mantan presiden telah berbicara tentang perdamaian, ledakan kembali mengguncang Ibu Kota Kabul. Sedikitnya empat orang tewas dan melukai 11 lainnya, menurut juru bicara polisi Ferdaws Faramaz.

Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Taliban dan pemerintah saling menuduh melakukan serangan di ibu kota, sementara kelompok Negara Islam seringkali menjadi satu-satunya yang mengklaim serangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2225 seconds (0.1#10.140)