Beredar Video Taliban Eksekusi 22 Pasukan Komando Afghanistan

Selasa, 13 Juli 2021 - 22:43 WIB
loading...
A A A
Taliban memposting video tiga hari setelah pertempuran di Dawlat Abad, yang menunjukkan penyitaan truk dan senjata militer. Video tersebut mengklaim bahwa "penjaga Washington, komando khusus CIA yang dilatih khusus yang telah mengejar Taliban di Dawlat Abad, Faryab, ditangkap hidup-hidup oleh Taliban, dilucuti dan diborgol."



Taliban mengatakan kepada CNN bahwa video yang menunjukkan pasukan komando yang ditembak adalah palsu dan propaganda pemerintah untuk mendorong orang agar tidak menyerah.

"Itu adalah video palsu dan potongan dari video kegiatan milisi Daesh (ISIS) bertahun-tahun lalu yang dianggap sebagai aksi yang baru-baru ini dilakukan oleh Mujahidin Imarah Islam," kata Taliban dalam pernyataannya.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan mereka masih menahan 24 pasukan komando yang telah ditangkap di provinsi Faryab tetapi tidak memberikan bukti.

Meski begitu, pernyataan Taliban ini bertolak belakang dengan Palang Merah yang telah mengkonfirmasi jenazah 22 pasukan komando telah diambil.

Kementerian Pertahanan Afghanistan juga membantah Taliban menahan pasukan komando dan mengatakan kepada CNN bahwa mereka terbunuh.

Pasukan khusus Afghanistan berjumlah sekitar 11 ribu. Mereka dilatih langsung oleh Amerika Serikat (AS) dan mendapat perlengkapan yang lebih baik daripada unit reguler. Tapi mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup ketika Taliban meningkatkan serangan di seluruh negeri.

Sekarang tanpa dukungan udara atau pengumpulan data intelijen AS, misi mereka bahkan lebih menantang.

Gerak laju kelompok Taliban tidak terbendung seiring penarikan pasukan asing dari Afghanistan. Akhir pekan lalu bahkan mereka mengklaim telah menguasai sekitar 85% wilayah Afghanistan, meski hal itu ramai-ramai dibantah oleh sejumlah pihak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)