Pakar AS Umbar Gambar 236 Kapal China Buang Kotoran Manusia dan Limbah di LCS
loading...
A
A
A
MANILA - Ratusan kapal China membuang kotoran manusia dan air limbah selama bertahun-tahun di perairan sengketa Laut China Selatan (LCS).
Tindakan kapal-kapal China itu menyebabkan berkembangnya ganggang yang merusak terumbu karang dan mengancam kelestarian ikan-ikan dalam bencana yang sedang berlangsung.
Peringatan itu dilontarkan oleh pakar yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Liz Derr, yang memimpin Simularity Inc, perusahaan perangkat lunak yang menciptakan teknologi kecerdasan buatan untuk analisis citra satelit.
“Citra satelit selama lima tahun terakhir menunjukkan bagaimana kotoran manusia, limbah dan air limbah telah menumpuk dan menyebabkan alga di sekelompok terumbu karang di wilayah Spratlys, tempat ratusan kapal penangkap ikan China berlabuh,” ujar Liz Derr.
“Sekitar 236 kapal terlihat di atol, yang secara internasional dikenal sebagai Union Banks, pada 17 Juni saja,” papar dia di forum berita online Filipina tentang tindakan China di Laut China Selatan yang diklaim Beijing secara keseluruhan.
“Ketika kapal tidak bergerak, kotoran menumpuk. Ratusan kapal yang berlabuh di Spratly membuang limbah mentah ke terumbu karang yang mereka tempati,” ujar Derr.
Pejabat China tidak segera bereaksi terhadap pernyataan Derr tentang kerusakan lingkungan yang terjadi.
Tindakan kapal-kapal China itu menyebabkan berkembangnya ganggang yang merusak terumbu karang dan mengancam kelestarian ikan-ikan dalam bencana yang sedang berlangsung.
Peringatan itu dilontarkan oleh pakar yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Liz Derr, yang memimpin Simularity Inc, perusahaan perangkat lunak yang menciptakan teknologi kecerdasan buatan untuk analisis citra satelit.
“Citra satelit selama lima tahun terakhir menunjukkan bagaimana kotoran manusia, limbah dan air limbah telah menumpuk dan menyebabkan alga di sekelompok terumbu karang di wilayah Spratlys, tempat ratusan kapal penangkap ikan China berlabuh,” ujar Liz Derr.
“Sekitar 236 kapal terlihat di atol, yang secara internasional dikenal sebagai Union Banks, pada 17 Juni saja,” papar dia di forum berita online Filipina tentang tindakan China di Laut China Selatan yang diklaim Beijing secara keseluruhan.
“Ketika kapal tidak bergerak, kotoran menumpuk. Ratusan kapal yang berlabuh di Spratly membuang limbah mentah ke terumbu karang yang mereka tempati,” ujar Derr.
Pejabat China tidak segera bereaksi terhadap pernyataan Derr tentang kerusakan lingkungan yang terjadi.