Pakar AS Umbar Gambar 236 Kapal China Buang Kotoran Manusia dan Limbah di LCS
loading...
A
A
A
Pada Maret, pihak berwenang Filipina melihat lebih dari 200 kapal penangkap ikan China di Whitsun Reef, pinggiran timur laut Union Banks.
Filipina kemudian menuntut agar China menarik mereka dari daerah tersebut. China mengabaikan permintaan selama beberapa pekan, sambil terus menegaskan terumbu karang adalah wilayahnya sendiri.
Filipina berargumen Whitsun Reef terletak di dalam bentangan perairan yang diakui secara internasional bahwa Manila memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi perikanan, minyak, gas, dan sumber daya laut lainnya.
Manila mengutip putusan pengadilan internasional 2016 yang membatalkan klaim China atas wilayah perairan itu dengan alasan sejarah.
Pengadilan internasional dengan suara bulat menjunjung tinggi hak kedaulatan Filipina atas apa yang disebut zona ekonomi eksklusif.
Beberapa ratus pengunjuk rasa pada Senin berkumpul di depan Konsulat China di Manila untuk menandai ulang tahun kelima dari keputusan tersebut.
Keputusan pengadilan itu diabaikan China dan terus ditentangnya.
Para pengunjuk rasa mengecam Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang memelihara hubungan lebih dekat dengan Beijing.
Duterte menolak bertindak agresif dalam menuntut China mematuhi keputusan penting tersebut.
Lihat Juga: Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Bakal Borong 40 Jet Tempur Siluman J-35A China, Pesaing F-35 AS
Filipina kemudian menuntut agar China menarik mereka dari daerah tersebut. China mengabaikan permintaan selama beberapa pekan, sambil terus menegaskan terumbu karang adalah wilayahnya sendiri.
Filipina berargumen Whitsun Reef terletak di dalam bentangan perairan yang diakui secara internasional bahwa Manila memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi perikanan, minyak, gas, dan sumber daya laut lainnya.
Manila mengutip putusan pengadilan internasional 2016 yang membatalkan klaim China atas wilayah perairan itu dengan alasan sejarah.
Pengadilan internasional dengan suara bulat menjunjung tinggi hak kedaulatan Filipina atas apa yang disebut zona ekonomi eksklusif.
Beberapa ratus pengunjuk rasa pada Senin berkumpul di depan Konsulat China di Manila untuk menandai ulang tahun kelima dari keputusan tersebut.
Keputusan pengadilan itu diabaikan China dan terus ditentangnya.
Para pengunjuk rasa mengecam Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang memelihara hubungan lebih dekat dengan Beijing.
Duterte menolak bertindak agresif dalam menuntut China mematuhi keputusan penting tersebut.
Lihat Juga: Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Bakal Borong 40 Jet Tempur Siluman J-35A China, Pesaing F-35 AS
(sya)