Presiden Haiti Ditembak Mati, Geng Tentara Bayaran Klaim Rencananya Hanya Menangkap

Senin, 12 Juli 2021 - 08:25 WIB
loading...
A A A
Berita bocoran testimoni para tersangka itu muncul menyusul laporan bahwa beberapa tersangka asal Kolombia mengatakan mereka pergi bekerja sebagai personel keamanan di Haiti, termasuk untuk Moise sendiri.

Miami Herald melaporkan bahwa orang-orang Kolombia yang ditahan mengatakan mereka disewa untuk bekerja di Haiti oleh perusahaan CTU Security yang berbasis di Miami, yang dijalankan oleh emigran Venezuela; Antonio Enmanuel Intriago Valera.

Baik CTU maupun Intriago tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Satu nomor telepon yang terkait dengan perusahaan dalam catatan publik mengirim panggilan ke mesin penjawab yang merujuk ke karakter fiksi televisi; Jack Bauer, yang memerangi terorisme dalam seri 24.

"Terima kasih telah menelepon keamanan CTU. Untuk Tony Intriago, silakan tinggalkan pesan atau kirim teks. Untuk Jack Bauer tunggu musim depan. Terima kasih telah menelepon dan semoga hari Anda menyenangkan," bunyi transkrip tersebut seperti dikutip Reuters, Senin (12/7/2021).

Profil media sosial yang diduga milik Intriago termasuk foto Facebook yang menunjukkan seorang pria dengan perlengkapan taktis mengacungkan senapan bertenaga tinggi. Foto-foto lain di Instagram menunjukkan amunisi, senjata, dan orang-orang yang terlibat dalam pelatihan taktis.

Foto dan gambar sinar-X yang di-posting di media sosial pada akhir pekan lalu yang dikatakan berasal dari autopsi Moise menunjukkan tubuhnya penuh dengan lubang peluru, tengkorak retak dan tulang patah lainnya, menggarisbawahi sifat brutal serangan itu.

Keaslian foto itu belum bisa dikonfirmasi keasliannya secara independen.

Melalui media sosial, warga Haiti di beberapa bagian Port-au-Prince merencanakan protes minggu ini terhadap perdana menteri sementara dan pelaksana tugas (plt) kepala negara Claude Joseph.

Hak Joseph untuk memimpin negara telah ditentang oleh politisi senior lainnya, mengancam akan memperburuk kekacauan yang melanda negara termiskin di benua Amerika itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0909 seconds (0.1#10.140)