Senjata Rahasia China Ini Bisa Menorpedo Kapal Selam Musuh Tanpa Instruksi Manusia

Jum'at, 09 Juli 2021 - 07:42 WIB
loading...
A A A
"Pada kapal selam tak berawak, semua subsistem seperti akuisisi informasi, deteksi target, penilaian, status dan kontrol parameter harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang sepenuhnya independen, menjadikan beberapa teknologi kapal selam tradisional tidak berguna untuk platform tak berawak," katanya.

Meskipun para peneliti tidak memberikan lokasi yang tepat, sebagian koordinat dari peta di makalah mereka menunjukkan bahwa mereka menjatuhkan kapal selam tak berawak di lepas pantai provinsi timur Fujian, di atau dekat Selat Taiwan.

UUV diprogram untuk berpatroli sekitar 10 meter di bawah permukaan mengikuti rute yang telah ditentukan.

Di lokasi lain, para peneliti mengerahkan kendaraan tiruan yang bisa meniru suara kapal selam, dan UUVitu beralih ke mode tempur segera setelah sonarnya menangkap sinyal dari jarak jauh.

Menurut para peneliti, itu berputar dalam pola heksagonal dan mengarahkan susunan sonarnya ke berbagai sumber suara, sementara artificial intelligence mencoba menyaring kebisingan sekitar dan menentukan sifat target.

Satu torpedo yang ditembakkan oleh dronebawah air menghantam kapal selam simulasi. Untuk alasan keamanan, torpedo tidak dimuat.

Tes itu, yang dilakukan pada 2010, adalah upaya pertama China untuk mensimulasikan pelacakan dan penenggelaman kapal selam. "Dengan tidak adanya manusia sama sekali di lingkungan terbuka," tulis Liang dan rekan-rekanya.

Kapal selam tak berawak bisa membuat kesalahan, dan komunikasi mereka dengan komandan manusia bisa terganggu oleh musuh. Apakah seorang pembunuh robot harus dilepaskan untuk berburu dan membunuh manusia tetap menjadi pertanyaan etis.

Meskipun demikian, militer AS telah meminta Boeing untuk membangun empat Orca UUV ekstra besar, dan Rusia baru-baru ini mengerahkan kapal selam baru yang dapat meluncurkan drone bertenaga nuklir dengan daya tembak yang cukup untuk memusnahkan sejumlah kota.

Menurut Liang,Israel dan Singapura juga telah menguji atau menggunakan mesin serupa di lautan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)