Influencer Top Ini Ditangkap Polisi karena Share Video Pemerkosaan Beramai-ramai
loading...
A
A
A
MEXICO CITY - Yoseline Hoffman, salah satu influencer internet wanita paling populer di Meksiko , ditangkap polisi setelah dia membagikan video pemerkosaan beramai-ramai (gang-rape) terhadap gadis remaja.
Dia berbagi video itu untuk jutaan pengikut media sosialnya. Gara-gara itulah, dia dituduh melakukan pelanggaran pornografi anak.
Dia telah dihadirkan di sidang awal pengadilan hari Rabu, di mana hakim pengadilan di Mexico City memutuskan bahwa Yoseline Hoffman, yang menggunakan nama "YosStop", harus ditahan tanpa jaminan selama dua bulan ke depan saat pihak berwenang menyelidiki tuduhan terhadapnya.
Selebriti internet ini memiliki 7 juta pengikut di Instagram dan lebih dari delapan juta pengikut di YouTube.
Videp pemerkosaan yang dia bagikan itu merupakan video dari kejadian tahun 2018 terhadap seorang gadis yang baru berusia 16 tahun. Video tersebut menunjukkan sekelompok pria memasukkan sebotol sampanye ke dalam kemaluan korban. Rekaman video itu, selain muncul di media sosial dan juga muncul di situs pornografi.
Korban telah menjadi sasaran pelecehan terus-menerus dan kemudian berakhir dengan perkelahian dengan sekelompok pelaku pelecehan internet yang mengonfrontasinya di sebuah pusat perbelanjaan Mexico City.
Ketika Hoffman mengetahui pertengkaran itu, dia menerbitkan sebuah video di mana dia menyebut korban sebagai "pelacur" dan mengeklaim remaja itu telah mengizinkan para pria untuk menyerangnya dengan imbalan tiga bungkus rokok.
Kemudian, pada Mei tahun lalu, korban membidik Hoffman di postingan media sosialnya sendiri. Sebagai pembalasan, YouTuber terkenal itu membagikan sebagian kecil video yang mendokumentasikan serangan tahun 2018, dan sekali lagi mengkritik gadis remaja tersebut.
Korban yang kini berusia 19 tahun menanggapi dengan mengajukan tuntutan hukum.
Pihak pengacara yang mewakili korban mencatat fakta bahwa bintang YouTube itu menyimpan dan membagikan rekaman video pemerkosaan itu merupakan pelanggaran pornografi anak.
"Dan dia sendiri menunjukkan ke kamera layar ponselnya dengan video pemerkosaan di dalamnya," kata pihak pengacara korban.
Hoffman, yang menghadapi 14 tahun penjara jika terbukti bersalah, menegaskan bahwa dia tidak bersalah. "(Dituduh) melakukan pelanggaran seperti yang yang tidak pernah saya lakukan," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Rabu (7/7/2021).
“Sayangnya, saya menemukan diri saya terlibat dalam masalah yang tidak ada hubungannya dengan saya. Tapi saya berharap semuanya beres dan segera diselesaikan," ujarnya dalam pesan yang di-posting di media sosial.
Lihat Juga: Presiden Yahudi Meksiko Serukan Dunia Akui Negara Palestina, Kecam Invasi Israel di Gaza
Dia berbagi video itu untuk jutaan pengikut media sosialnya. Gara-gara itulah, dia dituduh melakukan pelanggaran pornografi anak.
Dia telah dihadirkan di sidang awal pengadilan hari Rabu, di mana hakim pengadilan di Mexico City memutuskan bahwa Yoseline Hoffman, yang menggunakan nama "YosStop", harus ditahan tanpa jaminan selama dua bulan ke depan saat pihak berwenang menyelidiki tuduhan terhadapnya.
Selebriti internet ini memiliki 7 juta pengikut di Instagram dan lebih dari delapan juta pengikut di YouTube.
Videp pemerkosaan yang dia bagikan itu merupakan video dari kejadian tahun 2018 terhadap seorang gadis yang baru berusia 16 tahun. Video tersebut menunjukkan sekelompok pria memasukkan sebotol sampanye ke dalam kemaluan korban. Rekaman video itu, selain muncul di media sosial dan juga muncul di situs pornografi.
Korban telah menjadi sasaran pelecehan terus-menerus dan kemudian berakhir dengan perkelahian dengan sekelompok pelaku pelecehan internet yang mengonfrontasinya di sebuah pusat perbelanjaan Mexico City.
Ketika Hoffman mengetahui pertengkaran itu, dia menerbitkan sebuah video di mana dia menyebut korban sebagai "pelacur" dan mengeklaim remaja itu telah mengizinkan para pria untuk menyerangnya dengan imbalan tiga bungkus rokok.
Kemudian, pada Mei tahun lalu, korban membidik Hoffman di postingan media sosialnya sendiri. Sebagai pembalasan, YouTuber terkenal itu membagikan sebagian kecil video yang mendokumentasikan serangan tahun 2018, dan sekali lagi mengkritik gadis remaja tersebut.
Korban yang kini berusia 19 tahun menanggapi dengan mengajukan tuntutan hukum.
Pihak pengacara yang mewakili korban mencatat fakta bahwa bintang YouTube itu menyimpan dan membagikan rekaman video pemerkosaan itu merupakan pelanggaran pornografi anak.
"Dan dia sendiri menunjukkan ke kamera layar ponselnya dengan video pemerkosaan di dalamnya," kata pihak pengacara korban.
Hoffman, yang menghadapi 14 tahun penjara jika terbukti bersalah, menegaskan bahwa dia tidak bersalah. "(Dituduh) melakukan pelanggaran seperti yang yang tidak pernah saya lakukan," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Rabu (7/7/2021).
“Sayangnya, saya menemukan diri saya terlibat dalam masalah yang tidak ada hubungannya dengan saya. Tapi saya berharap semuanya beres dan segera diselesaikan," ujarnya dalam pesan yang di-posting di media sosial.
Lihat Juga: Presiden Yahudi Meksiko Serukan Dunia Akui Negara Palestina, Kecam Invasi Israel di Gaza
(min)