Pemimpin Dunia Terkejut dan Mengutuk Pembunuhan Brutal Presiden Haiti
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Para pemimpin dunia mengecam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise dalam serangan yang menyebabkan Ibu Negara Martine Moise terluka.
Perdana Menteri Sementara Haiti Claude Joseph mengatakan sekelompok pria tak dikenal menyerang kediaman pribadi Moise di Port-au-Prince dan membunuhnya pada Rabu pagi (7/7) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, “Saya terkejut dan sedih mendengar pembunuhan yang mengerikan itu. Tindakan itu keji. Semoga ibu negara segera sembuh.”
"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti, dan kami siap membantu saat kami terus bekerja untuk Haiti yang aman dan terjamin," ujar Biden.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk "dalam istilah yang paling keras" atas pembunuhan itu dan menyerukan keadilan.
"Pelaku kejahatan ini harus diadili," tegas juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam pernyataan.
Sekjen PBB mendesak warga Haiti menjaga tatanan konstitusional, tetap bersatu dalam menghadapi tindakan menjijikkan dan menolak semua kekerasan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian juga mengecam keras "pembunuhan pengecut" tersebut.
"Penjelasan penuh harus diberikan pada kejahatan ini, yang terjadi di tengah iklim politik dan keamanan yang sangat memburuk," ujar dia mendesak lingkaran politik Haiti menunjukkan ketenangan dan pengendalian diri.
Le Drian mengimbau warga negara Prancis untuk berhati-hati dalam situasi saat ini, mengingat gejolak baru-baru ini.
Pada April dua pendeta Katolik Prancis diculik selama 10 hari.
Perdana Menteri Sementara Haiti Claude Joseph mengatakan sekelompok pria tak dikenal menyerang kediaman pribadi Moise di Port-au-Prince dan membunuhnya pada Rabu pagi (7/7) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, “Saya terkejut dan sedih mendengar pembunuhan yang mengerikan itu. Tindakan itu keji. Semoga ibu negara segera sembuh.”
"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti, dan kami siap membantu saat kami terus bekerja untuk Haiti yang aman dan terjamin," ujar Biden.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk "dalam istilah yang paling keras" atas pembunuhan itu dan menyerukan keadilan.
"Pelaku kejahatan ini harus diadili," tegas juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam pernyataan.
Sekjen PBB mendesak warga Haiti menjaga tatanan konstitusional, tetap bersatu dalam menghadapi tindakan menjijikkan dan menolak semua kekerasan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian juga mengecam keras "pembunuhan pengecut" tersebut.
"Penjelasan penuh harus diberikan pada kejahatan ini, yang terjadi di tengah iklim politik dan keamanan yang sangat memburuk," ujar dia mendesak lingkaran politik Haiti menunjukkan ketenangan dan pengendalian diri.
Le Drian mengimbau warga negara Prancis untuk berhati-hati dalam situasi saat ini, mengingat gejolak baru-baru ini.
Pada April dua pendeta Katolik Prancis diculik selama 10 hari.
(sya)