Iran Bantah Terlibat Dalam Serangan Terhadap Pasukan AS di Irak
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran mendukung serangan terhadap pasukan Amerikadi Irak dan Suriah. Teheran juga kembali mengutuk serangan udara AS terhadap milisiyang didukung Iran di Irak dan Suriah.
AS mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, bahwa mereka menyerang milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak untuk mencegah militan, dan Teheran melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut terhadap personel atau fasilitas AS.
"Setiap klaim yang dikaitkan dengan Iran, setiap serangan yang dilakukan terhadap personel atau fasilitas Amerika di Irak secara faktual salah dan tidak memenuhi persyaratan minimum keaslian dan keandalan," kata Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi.
Ravanchi kemudian mengatakan bahwa argumen AS bahwa serangan semacam itu dilakukan untuk mencegah Iran dan apa yang disebut kelompok milisi yang didukung Iran melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut tidak memiliki dasar faktual atau hukum, karena didirikan pada fabrikasi belaka serta interpretasi sewenang-wenang dari Pasal 51.
Berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, DK harus segera diberitahu tentang tindakan apa pun yang diambil sebuah negara untuk membela diri terhadap serangan bersenjata. Baca Juga: Iran Punya Drone Berdaya Jangkau 7.000 Km, Israel Mudah Dijangkau
Washington mengatakan kepada PBB, bahwa serangan udara menghantam fasilitas yang digunakan oleh milisi yang dipersalahkan atas meningkatnya serangkaian serangan drone dan roket terhadap pasukan AS di Irak.
“Serangan oleh AS dilakukan dengan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” tukasnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (4/7/2021).
AS mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, bahwa mereka menyerang milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak untuk mencegah militan, dan Teheran melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut terhadap personel atau fasilitas AS.
"Setiap klaim yang dikaitkan dengan Iran, setiap serangan yang dilakukan terhadap personel atau fasilitas Amerika di Irak secara faktual salah dan tidak memenuhi persyaratan minimum keaslian dan keandalan," kata Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi.
Ravanchi kemudian mengatakan bahwa argumen AS bahwa serangan semacam itu dilakukan untuk mencegah Iran dan apa yang disebut kelompok milisi yang didukung Iran melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut tidak memiliki dasar faktual atau hukum, karena didirikan pada fabrikasi belaka serta interpretasi sewenang-wenang dari Pasal 51.
Berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, DK harus segera diberitahu tentang tindakan apa pun yang diambil sebuah negara untuk membela diri terhadap serangan bersenjata. Baca Juga: Iran Punya Drone Berdaya Jangkau 7.000 Km, Israel Mudah Dijangkau
Washington mengatakan kepada PBB, bahwa serangan udara menghantam fasilitas yang digunakan oleh milisi yang dipersalahkan atas meningkatnya serangkaian serangan drone dan roket terhadap pasukan AS di Irak.
“Serangan oleh AS dilakukan dengan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” tukasnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (4/7/2021).
(ian)