Cari Peluang Kerjasama, Dubes RI Kunjungi Pelabuhan Lamu

Minggu, 04 Juli 2021 - 19:26 WIB
loading...
Cari Peluang Kerjasama,...
Dubes RI untuk Kenya, Hery Saripudin mengunjungi Pelabuhan Lamu, untuk mencari peluang kerjasama antara pelabuhan yang baru diresmikan itu dengan Indonesia. Foto/KBRI Nairobi
A A A
NAIROBI - Duta Besar Indonesia untuk Kenya , Hery Saripudin dilaporkan mengunjungi Pelabuhan Lamu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mencari peluang kerjasama antara pelabuhan yang baru diresmikan tersebut dengan Indonesia.

“Kami kemari untuk mengetahui desain besar Pelabuhan Lamu dan mencari peluang kerjasama dengan Indonesia,” kataHery saat pertemuan dengan otoritas LAPSSET dan Otoritas Pelabuhan Kenya (KPA).

Salim Bunu, Manager RegionalLAPPSET Coast Regionmenjelaskan bahwa Presiden Kenya,Uhuru Kenyattatelah meresmikan dermaga pertama tanggal 20 Mei lalu dan Nairobi telah menetapkan target untuk menyelesaikan dermaga kedua dan ketiga sebelum akhir tahun.

Dermaga satu hingga tiga akan didanai oleh pemerintah Kenya, sementara 20 dermaga lainnya akan dibangun menggunakan skema kemitraan publik-swasta.

Dalam kesempatan tersebut, otoritas LAPSSET juga mengundang Indonesia agar dapat berinvestasi untuk mengembangkan industri pada kawasan industri yang akan dibangun di sekitar pelabuhan.

“Kami memiliki kawasan untuk industri ringan, medium, dan berat di wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia dapat mengambil keuntungan dari kawasan industri ini," ucap Salim.

Sementara itu, Hery mengaku terkesan dengan masterplan koridor transportasi LAPSSET dan pengembangan Pelabuhan Lamu. Dia mengatakan akan menyampaikan kepada pemangku kepentingan di Indonesia untuk dapat memanfaatkan keberadaan pelabuhan tersebut.

“Saya yakin pebisnis Indonesia akan menggunakan pelabuhan ini jika tarif layanannya kompetitif,” ucapnya, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Nairobi, yang diterima Sindonews pada Minggu (4/7/2021).

Kenya dan Indonesia sendiri memiliki hubungan dagang yang baik. Indonesia mengimpor teh, kopi dan produk kulit dari Kenya. Sementara itu, Kenya mengimpor CPO, kertadan tekstil dari Indonesia.

Sebagai penyuplai utama minyak sawit ke Kenya, Indonesia mengekspor sekitar 450 ribu metrik ton CPO tahun lalu. Sejauh ini, komoditas tersebut diangkut melalui Pelabuhan Mombasa.

Karena kapasitas Pelabuhan Lamu direncanakan akan lebih besar daripada Mombasa, pelabuhan tersebut dapat digunakan sebagai jalur alternatif untuk mengangkut komoditas tersebut. Dari Pelabuhan Lamu, distribusi barang tidak hanya terbatas di Kenya, namun juga dapat dikirim ke Sudan Selatan dan Ethiopia.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2255 seconds (0.1#10.140)