Ada Masjid Yesus Kristus Putra Maria, Ini Kisah di Balik Penamaannya

Kamis, 24 Desember 2020 - 14:56 WIB
loading...
Ada Masjid Yesus Kristus...
Papan nama Masjid Yesus Kristus Putra Maria di Kismu, Kenya. Foto/Standard Media
A A A
KISMU - Di sebuah wilayah di Kenya berdiri sebuah masjid bernama "The Mosque of Jesus Christ Son of Mary (Masjid Yesus Kristus Putra Maria)". Papan nama masjid itu juga menggunakan tulisan Arab berbunyi; "Masjid Isa bin Maryam".

Semuanya itu dimulai dengan perselisihan hukum yang berlarut-larut antara Asosiasi Muslim dan Gereja Seventh Day Adventist (SDA) atas kepemilikan sebidang tanah.

Perselisihan yang berlangsung selama beberapa dekade, berakhir pada Oktober tahun ini setelah Pengadilan Tanah dan Lingkungan di Kisumu, Kenya, menyatakan bahwa sebidang tanah itu milik komunitas Muslim.

Dalam upaya merajut jembatan dan menyembuhkan perpecahan, komunitas Muslim memilih nama baru untuk masjid yang menarik perhatian banyak orang dan menjadi sensasi internet. (Baca: Saudi Konfirmasi Pecat Banyak Imam karena Ogah Nyatakan Ikhwanul Muslimin Teroris )

Masjid yang terletak di tanah yang pernah disengketakan di Kaloleni di Kisumu County ini akhirnya diberi nama Masjid Yesus Kristus Putra Maria.

Kenapa Namanya Unik?

Umat setempat mengatakan pilihan nama masjid inni menandakan keputusan komunitas Muslim untuk menunjukkan kepada gereja SDA bahwa mereka adalah satu.

“Kami telah mengalami pergumulan panjang untuk sebidang (tanah) tersebut dan itulah salah satu alasan kami memilih untuk menentukan nama. Kami bukan bermusuhan dengan orang Kristen," kata Abdul Rashid, seorang muazin atau orang yang mengumandangkan azan.

Dia mencatat bahwa Muslim juga percaya atau beriman pada Yesus dan bahwa dia adalah salah satu dari Nabi bersama beberapa lainnya termasuk Nabi Muhammad SAW.

“Muslim percaya pada Yesus Kristus. Pemilihan nama tersebut juga merupakan apresiasi kami terhadap Yesus Kristus yang kami yakini akan datang kembali," ujar Rasyid.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)