Waspada, Israel Disarankan Segera Duduki Jalur Gaza dan Gulingkan Hamas
loading...
A
A
A
Untuk mengurangi ancaman terhadapnya, Dostri menjelaskan, Israel pertama-tama harus melenyapkan Hamas.
"Karena dalam beberapa dekade terakhir, Hamas telah menjadi kekuatan pemerintah penting yang bertanggung jawab atas Jalur Gaza dan penduduknya, membuatnya rentan terhadap pencegahan karena ketakutannya untuk kehilangan kendali," papar dia.
Dia berpendapat Hamas masih berpegang teguh pada "ideologi Islam radikal" dan gerakan itu mengabaikan harga kerugian militer.
Dostri menyatakan, “Israel harus menanggapi Hamas dengan lebih banyak daya tembak terhadap target dengan kualitas yang jauh lebih tinggi, dan dengan jumlah serangan yang jauh lebih besar, terhadap peluncuran roket apa pun dari Gaza."
Dostri menegaskan, “Israel juga harus menerapkan kebijakan ini untuk (pihak yang) menerbangkan balon pembakar dan peluncur berpeledak, atau mengirim aktivis untuk melakukan tindakan kekerasan di dekat pagar."
“Israel harus bergerak ke strategi yang lebih mencegah, dengan mulai menerapkan strategi 'pertempuran antara perang-perang' di Gaza," papar Dostri.
Saran tersebut harus ditanggapi secara waspada oleh Hamas dan kekuatan perlawanan lain di Jalur Gaza, termasuk Jihad Islam.
Dunia Islam yang selama ini menentang pendudukan Israel juga harus segera merespon sikapnya terhadap potensi upaya Zionis menduduki Jalur Gaza.
Upaya Israel menduduki Jalur Gaza jelas akan dilakukan secara militer dan memicu perang besar di wilayah tersebut.
"Karena dalam beberapa dekade terakhir, Hamas telah menjadi kekuatan pemerintah penting yang bertanggung jawab atas Jalur Gaza dan penduduknya, membuatnya rentan terhadap pencegahan karena ketakutannya untuk kehilangan kendali," papar dia.
Dia berpendapat Hamas masih berpegang teguh pada "ideologi Islam radikal" dan gerakan itu mengabaikan harga kerugian militer.
Dostri menyatakan, “Israel harus menanggapi Hamas dengan lebih banyak daya tembak terhadap target dengan kualitas yang jauh lebih tinggi, dan dengan jumlah serangan yang jauh lebih besar, terhadap peluncuran roket apa pun dari Gaza."
Dostri menegaskan, “Israel juga harus menerapkan kebijakan ini untuk (pihak yang) menerbangkan balon pembakar dan peluncur berpeledak, atau mengirim aktivis untuk melakukan tindakan kekerasan di dekat pagar."
“Israel harus bergerak ke strategi yang lebih mencegah, dengan mulai menerapkan strategi 'pertempuran antara perang-perang' di Gaza," papar Dostri.
Saran tersebut harus ditanggapi secara waspada oleh Hamas dan kekuatan perlawanan lain di Jalur Gaza, termasuk Jihad Islam.
Dunia Islam yang selama ini menentang pendudukan Israel juga harus segera merespon sikapnya terhadap potensi upaya Zionis menduduki Jalur Gaza.
Upaya Israel menduduki Jalur Gaza jelas akan dilakukan secara militer dan memicu perang besar di wilayah tersebut.
(sya)