AS: Rusia Kerahkan Jet-jet Tempur yang Disamarkan ke Libya
loading...
A
A
A
TUNIS - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia telah mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur yang disamarkan ke Libya . Misinya untuk mendukung tentara bayaran Moskow yang berperang untuk pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.
Jika klaim Amerika itu terkonfirmasi, maka langkah Moskow akan menambah kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi baru dalam perang di Libya.
"Pesawat militer Rusia kemungkinan akan memberikan dukungan udara dekat dan tembakan ofensif," kata Komando Amerika Serikat-Afrika dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs webnya dan di Twitter.
Perang saudara Libya telah menarik kekuatan regional dan global dengan apa yang disebut PBB sebagai gelombang besar senjata dan pesawat tempur yang melanggar embargo senjata.
Rusia, Uni Emirat Arab dan Mesir mendukung LNA loyalis Khalifa Haftar yang berbasis di timur. LNA telah melancarkan serangan tahun lalu untuk merebut Ibu Kota Libya, Tripoli. (Baca: Tentara Turki dan Yunani Berpotensi Bentrok di Libya )
Namun, dalam beberapa pekan terakhir Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional telah mendapat dukungan Turki. Pasukan GNA yang dibantu pasukan Ankara berhasil mengusir pasukan Haftar dari wilayah di Tripoli selatan dan dari beberapa bagian lain di barat laut negara tersebut.
Amerika Serikat telah memainkan peran yang kurang menonjol dalam perang Libya daripada pada tahap sebelumnya, ketika NATO membantu pemberontak menggulingkan penguasa otokratis negara itu; Muammar Gaddafi.
Komando AS-Afrika mengatakan pesawat-pesawat jet tempur tiba dari pangkalan udara di Rusia setelah transit melalui Suriah, tempat beberapa pesawat itu dicat ulang untuk menyamarkan identitas Rusia-nya.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/5/2020), belum berkomentar atas klaim Amerika.
Pada hari Sabtu, jet-jet tempur Rusia di Libya diterbangkan keluar dari kota di selatan Tripoli oleh sekutu Libya mereka setelah mundur dari garis depan di Tripoli.
Jika klaim Amerika itu terkonfirmasi, maka langkah Moskow akan menambah kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi baru dalam perang di Libya.
"Pesawat militer Rusia kemungkinan akan memberikan dukungan udara dekat dan tembakan ofensif," kata Komando Amerika Serikat-Afrika dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs webnya dan di Twitter.
Perang saudara Libya telah menarik kekuatan regional dan global dengan apa yang disebut PBB sebagai gelombang besar senjata dan pesawat tempur yang melanggar embargo senjata.
Rusia, Uni Emirat Arab dan Mesir mendukung LNA loyalis Khalifa Haftar yang berbasis di timur. LNA telah melancarkan serangan tahun lalu untuk merebut Ibu Kota Libya, Tripoli. (Baca: Tentara Turki dan Yunani Berpotensi Bentrok di Libya )
Namun, dalam beberapa pekan terakhir Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional telah mendapat dukungan Turki. Pasukan GNA yang dibantu pasukan Ankara berhasil mengusir pasukan Haftar dari wilayah di Tripoli selatan dan dari beberapa bagian lain di barat laut negara tersebut.
Amerika Serikat telah memainkan peran yang kurang menonjol dalam perang Libya daripada pada tahap sebelumnya, ketika NATO membantu pemberontak menggulingkan penguasa otokratis negara itu; Muammar Gaddafi.
Komando AS-Afrika mengatakan pesawat-pesawat jet tempur tiba dari pangkalan udara di Rusia setelah transit melalui Suriah, tempat beberapa pesawat itu dicat ulang untuk menyamarkan identitas Rusia-nya.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/5/2020), belum berkomentar atas klaim Amerika.
Pada hari Sabtu, jet-jet tempur Rusia di Libya diterbangkan keluar dari kota di selatan Tripoli oleh sekutu Libya mereka setelah mundur dari garis depan di Tripoli.